sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemkot Surabaya akan usulkan tidak perpanjang PSBB

Tren kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya terus merangkak naik dari hari ke hari.

Hermansah
Hermansah Minggu, 07 Jun 2020 17:36 WIB
Pemkot Surabaya akan usulkan tidak perpanjang PSBB

Pemerintah Kota Surabaya akan mengusulkan untuk tidak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lagi, dalam rapat yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jatim, pada Minggu malam ini.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mengaku, akan mengusulkan untuk tidak memperpanjang PSBB di Kota Surabaya yang sudah berjalan tiga tahap ini, karena berdampak pada permasalahan ekonomi warga yang harus bisa mencari makan. Selain itu, tren kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya terus merangkak naik dari hari ke hari.

"Mudah-mudahan usulan saya diterima. Kita tidak lakukan itu (perpanjangan PSBB), tetapi protokol kesehatannya harus diperketat," kata Risma saat meninjau renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Jadi, lanjut dia, protokol itu harus dijalankan karena ini menyangkut masalah ekonomi warga juga. "Jangan sampai kemudian dia tidak bekerja dan tidak bisa mencari makan."

Ia mengaku yang paling dikhawatirkan adalah para pegawai hotel, restoran, mal, dan berbagai pegawai lainnya yang terdampak PSBB ini. Apabila kondisinya terus seperti ini bukan tidak mungkin para pegawainya itu diberhentikan.

"Tidak mungkin membayar orang tetapi menganggur, sedangkan hotel, restoran, mal dan toko-toko itu tidak ada pendapatan," ujarnya.

Meskipun nanti PSBB itu dilonggarkan, tetapi protokol kesehatannya harus terus diperketat, termasuk di hotel, restoran, mal, warung dan berbagai bidang lainnya. "Bahkan, nanti kita juga atur pembayarannya, cara menggunakan uang dan cara menerima uangnya itu," ujarnya.

Selain itu, Risma juga mengaku masih terus mengupayakan untuk menggelar rapid test massal, khusus bagi pegawai mal, pegawai toko swalayan, pasar swalayan dan pegawai toko-toko yang ada di Surabaya.

Sponsored

Sehingga, apabila nanti kembali kenormalan baru atau new normal seperti yang disampaikan Presiden RI Jokowi, maka warga yang akan membeli itu tidak khawatir lagi, dan yakin pegawai mal dan toko itu sehat semuanya.

"Mudah-mudahan nanti kami punya alat uji cepat. Nanti kami akan prioritaskan mereka-mereka ini. Jadi, kami tahu positioningnya, sehingga para pengunjung itu akan merasa aman, termasuk petugas kebersihan, satpam dan pegawai lainnya," katanya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid