Penderita gizi buruk di Serang meningkat
Pemerintah Kabupaten Serang telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setiap penanganan kasus gizi buruk

Dinas Kesehatan Kabupaten Serang menemukan 223 kasus anak berusia di bawah lima tahun yang mengalami gizi buruk di Kabupaten Serang sepanjang 2019. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding 2018.
"Data 2018 sampai 2019 akhir secara angka ada peningkatan. Untuk 2018, ada 201 kasus gizi buruk di Serang, sementara di 2019 menjadi 223 kasus," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Agus Sukmayadi saat dikonfirmasi, Jumat (14/2).
Kasus balita yang mengalami gizi buruk itu tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Serang. Kecamatan Kramatwatu menjadi daerah penyumbang terbanyak angka gizi buruk yakni, 17 kasus.
'Di bulan penimbangan (Agustus) kami akan telusuri terus. Di bulan penimbangan, biasanya sekaligus pendataan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Serang telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setiap penanganan kasus gizi buruk. Gizi buruk di Serang mayoritas dibarengi dengan penyakit penyertanya, seperti TBC, kusta, diare dan jantung.
"Itu benar-benar bukan hanya masalah gizi tetapi dampak dari kesehatan lingkungannya. Lingkungan kurang baik dan keadaan ekonomi di bawah garis kemiskinan," katanya.
Sementara, untuk angka anak penderita stunting di Kabupaten Serang mencapai 12.208 kasus. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya tercatat sebanyak 19.032 kasus.
"Berbagai faktor penyebab, pertama masalah asupan gizi, tidak terjaganya kebersihan lingkungan tempat tinggal anak serta buruknya fasilitas sanitasi dan akses air bersih," katanya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Nelangsa petani rakyat di negeri kaya sawit: Lempar handuk hingga bunuh diri
Kamis, 30 Jun 2022 18:17 WIB
Dubes Ukraina: Seperti Indonesia dulu. Dengan tongkat bambu, mereka melawan tank
Kamis, 30 Jun 2022 13:41 WIB