sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkes jelaskan penyebab kelangkaan vaksin meningitis bagi calon jemaah umrah

Arab Saudi mewajibkan calon jemaah umrah dan haji divaksin meningitis sebelum tiba.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 29 Sep 2022 13:23 WIB
Kemenkes jelaskan penyebab kelangkaan vaksin meningitis bagi calon jemaah umrah

Pelayanan vaksinasi meningitis meningokokus (MM) bagi calon jemaah haji dan umroh dihentikan sementara lantaran kehabisan stok. Padahal, menjadi syarat wajib untuk masuk Arab Saudi.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (P2P Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu, menyatakan, minimnya stok terjadi karena salah satu produsen menghentikan sementara produksi kelompok vaksin ACM135 Meningococcal Polysaccharide. 

"[Produksi vaksin disetop sementara] karena sedang dalam proses pemenuhan upgrade CAPA prekualifikasi WHO. Sehingga, produksi vaksin dari produsen vaksin tersebut tidak dapat dipenuhi," ujarnya, melansir situs web Kemenkes.

Kekosongan stok vaksin meningitis membuat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta, Banten, menyetop layanan vaksinasi bagi jemaah umrah per 22 September. Sebagai informasi, calon jemaah haji dan umroh wajib imunisasi MM strain ACW135Y 14 hari sebelum berangkat ke Arab Saudi (minimal batas toleransi 10 hari sebelum keberangkatan).

Kelangkaan pun membuat sejumlah calon jemaah umrah dari Bandara Juanda, Sidoarjo, batal berangkat ke Arab Saudi pada 26 September. Padahal, lebih dari 200.000 jemaah Indonesia berangkat ke Tanah Suci dalam 2 bulan terakhir atau mengalami peningkatan.

Maxi melanjutkan, Kemenkes melakukan berbagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan. Misalnya, mengidentifikasi stok se-Indonesia, merelokasi vaksin ke KKP yang tingkat layanan vaksinasinya cukup banyak, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Agama (Kemenag) dan asosiasi penyelenggaraan haji dan umrah.

Kemenkes juga bakal memprioritaskan pelayanan vaksinasi bagi jemaah yang segera berangkat dalam waktu dekat. Lalu, berkoordinasi dengan PT Bio Farma (Persero) dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).

Bio Farma dikabarkan siap mengalokasikan 225.000 dosis vaksin meningitis. Sebanyak 150.000 di antaranya untuk pemenuhan kebutuhan pemerintah dah sudah ada di Tanah Air, sedangkan 75.000 dosis lainnya untuk swasta.

Sponsored

Maxi berharap, vaksin meningitis sudah bisa didistribusikan ke fasilitas layanan maksimal minggu pertama Oktober 2022. "Agar pelaksanaan layanan vaksinasi MM bagi jemaah umroh dapat berjalan dengan baik."

Kewajiban vaksinasi meningitis tertuang di dalam dokumen penerbitan sertifikat vaksin internasional sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 23 Tahun 2018. Kebijakan ini diperkuat rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) sesuai Surat Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Nomor ITAGI/SR/14/2022 tertanggal 18 September 2022.

Berita Lainnya
×
tekid