sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penyebar hoaks demo tenaga kerja China ternyata pedagang batagor

Tersangka berinisial I mengaku menyebarkan vidio hoaks tersebut untuk membuat kegaduhan.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Rabu, 30 Jan 2019 15:12 WIB
Penyebar hoaks demo tenaga kerja China ternyata pedagang batagor

Penyebar berita bohong atau hoaks terkait video aksi demonstrasi sejumlah tenaga kerja asing asal China di Morowali, Sulawesi Tengah, akhirnya ditangkap polisi. Adalah seorang pria berinisial I yang menyebarkan hoaks tersebut. Ia diketahui merupakan seorang pedagang batagor.

“Setelah videonya viral, dari tim siber langsung melakukan patroli siber. Kemudian ditemukan kreator dan buzzer-nya adalah tersangka berinisial I,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat ditemui di Jakarta pada Rabu (30/1).

Dedi menjelaskan, tersangka I ditangkap polisi di daerah Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 30 Januari 2019 pagi. Penangkapan tersangka I dilakukan terkait aksinya yang menyebarkan video tersebut sembari menambah narasi yang menyebut demonstrasi itu dilakukan oleh pekerja asing. 

Selain video, Dedi menuturkan, tersangka I juga menyebarkan foto beserta narasinya yang didapatkan dari jejaring media sosial Facebook. Saat pemeriksaan, kepada polisi I mengaku menyebarkan hoaks tersebut tujuannya untuk membuat gaduh di media sosial.

“Dia yang membuat narasi seolah-olah unjuk rasa warga negara asing. Motif perbuatannya untuk membuat gaduh di medsos,” kata Dedi.

Atas perbuatannya, I dikenakan Pasal 14 ayat 1 dan 2 dan pasal 15 Undang-Undang nomor 1 tahun 1946 tentang menyebarkan berita bohong dan gaduh dengan ancaman 10 tahun penjara. 

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, memberikan klarifikasi terkait aksi demo pekerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park tersebut. Menurut Hanif, demo yang dilakukan bukan karena keberadaan tenaga kerja asing asal China di wilayah setempat, melainkan perihal upah buruh.

“Semua demo pekerja di Morowali menuntut kenaikan upah minimum sektoral kabupaten (UMSK), bukan demo tenaga kerja asing (TKA) China atau demo menolak TKA China,” kata Hanif.

Sponsored

Tuntutan kenaikan USMK tersebut saat ini prosesnya sedang ditangani oleh otoritas yang ada di daerah setempat, termasuk mediasi hingga ke pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Karenanya, Hanif berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak termakan hoaks seluruh pekerja di Morowali yang dipelintir menjadi demo tenaga kerja China atau demo menolak TKA China.

"Jangan termakan hoaks, jangan ikut menyebarkan hoaks, dan waspadai adu domba atau propaganda yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Hanif.

Terkait tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, Menaker mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir, karena mereka tidak akan mengambil lapangan kerja penduduk Indonesia. Tenaga kerja asing, kata Hanif, muncul sebagai risiko dari adanya investasi. 

“Para investor akan membawa pekerja dari negaranya, namun jumlahnya terkendali. Jauh lebih besar lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat Indonesia," tutur Hanif.

Berita Lainnya
×
tekid