sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertumbuhan ekonomi kuartal II diproyeksikan capai 5,15%

Penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018 berasal dari membaiknya daya beli masyarakat.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 06 Agst 2018 11:06 WIB
Pertumbuhan ekonomi kuartal II diproyeksikan capai 5,15%

Pengamat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 mencapai 5,15% year in year (yoy).

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira menjelaskan, penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018 berasal dari membaiknya daya beli masyarakat. "Konsumsi rumah tangga memang terbantu besarnya kenaikan THR dan libur panjang," jelasnya kepada Alinea.id, Senin (6/8).

Selain itu, serapan belanja pemerintah khususnya belanja pegawai juga menstimulus ekonomi nasional. Meskipun tantangannya kelas menengah masih menahan belanja untuk antisipasi kenaikan harga BBM non subsidi dan pangan di semester II-2018

Dari sisi yang lain,  kuartal II-2018, defisit neraca perdagangan karena pelemahan kurs dan proteksionisme global terjadi di April dan Mei, yang mengakibatkan pertumbuhan net ekspor tertekan. 

"Efeknya net ekspor lebih rendah dari kuartal I-2018. Kemudian libur yang panjang juga menurunkan produksi sektor industri pengolahan. Logistik ikut terpengaruh karena prioritas fungsi tol dan pelabuhan untuk mudik," papar Bhima.

Dari sisi investasi, di kuartal II-2018 bertepatan dengan pemilihan umum daerah, yang akhirnya investor cenderung wait and see

Bhima memprediksi, realisasi investasi langsung secara seasonal baru tinggi di kuartal III dan kuartal IV 2018. 

"Itupun masih sedikit terganggu oleh pelemahan kurs rupiah yang merubah rencana investasi jangka panjang," pungkasnya.

Sponsored

Pada kesempatan terpisah, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani, membantah jika pengusaha cenderung wait and see menjelang pilkada. 

Dia menjelaskan, penguasaha lebih mempertimbangkan dari sisi permintannya, jika permintaannya banyak, maka akan ekspansi usahanya. Apabila cenderung flat, maka pengusaha lebih memilih menahan diri mengembangkan usahanya. 

"Jadi bukan karena wait and see," ujarnya kepada Alinea.id.

Berita Lainnya
×
tekid