Alasan polisi tak izinkan Surya Anta berobat di luar Polda Metro
Polisi disebut tidak pernah menghalangi proses pemulihan kesehatan Surya Anta.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, membeberkan alasan pihak kepolisian tak mengizinkan Juru Bicara Front Rakyat Indonesia untuk West Papua, Surya Anta, untuk berobat di luar tahanan atau rumah sakit. Itu karena sakit yang diderita aktivis Papua itu tidak terbilang parah.
“Polisi bukan tidak mengizinkan Surya Anta ditangani tim medis rumah sakit. Namun penyakit yang diderita Surya Anta masih dapat ditangani oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya,” kata Asep di Jakarta pada Selasa (8/10).
Menurut Asep, sejak mengetahui Surya Anta jatuh sakit tim dokter Polda Metro Jaya langsung turun tangan untuk mengobatinya. Polisi, kata dia, tidak pernah menghalangi proses pemulihan kesehatan Surya Anta. Ia meyakini pengobatan yang diberikan tim dokter Polda Metro Jaya sudah cukup. Terlebih juga didukung dengan sejumlah alat medis yang terbilang lengkap.
“Sakitnya sudah diobati oleh tim dokkes kami. Kita bisa untuk menangani keluhan-keluhan tersebut. Jadi, belum perlu untuk berobat keluar,” ujar Asep.
Lebih lanjut, Asep menuturkan, tudingan yang dilontarkan tersangka penyebaran berita bohong, Veronica Koman soal Surya Anta tidak benar. Pasalnya, penanganan terhadap seseorang yang ditahan itu diatur dalam undang-undang.
Sebelumnya, Veronica menyebut polisi tidak mengizinkan tersangka Surya Anta mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pernyataan Veronica itu disampaikan melalui cuitan di Twitter setelah mendapat informasi dari keluarga Surya Anta. Namun, tidak dijelaskan penyakit yang diderita oleh Surya Anta.
“Jadi, tidak benar tudingan Veronica Koman seperti itu,” tutur Asep
Surya Anta, the first Indonesian ever detained & charged with treason for West Papua cause, is very sick
His right ear is badly infected causing high fever, difficulty chewing & temporary deafness
Police have not granted access to a hospital or specialist - DAY 7@UNHumanRights — Veronica Koman (@VeronicaKoman) October 7, 2019