Rekor tertinggi: Hari ini kasus Covid-19 di DKI tembus 7.505

Penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta tembus 7.505 pada Kamis (24/6). Tidak hanya rekor angka positif, data pemakaman jenazah coronavirus turut naik signifikan selama pandemi di Indonesia sejak Maret 2020.

"Kami di Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh warga meningkatkan kewaspadaan dan semakin taat protokol kesehatan (protkes), karena penularan Covid-19 yang kian cepat. Patuhi aturan yang berlaku sebagai upaya kita bersama dalam menekan penyebaran virus ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/6). 

Kemudian, kasus Covid-19 anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 15% dari 7.505 kasus Covid-19 hari ini terjadi pada anak di bawah usia 18 tahun. Rinciannya, 830 kasus anak usia 6-18 tahun dan 282 kasus anak usia 0-5 tahun. 

Sementara itu, 5.775 kasus usia 19-59 tahun dan 618 kasus usia 60 tahun ke atas. "Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi," bebernya.

Rincian penyebaran 7.505 kasus positif hari ini, Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, Jakarta Utara 954 kasus, serta 784 kasus masih dalam proses verifikasi. 

Sedangkan kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak adalah Ciracas 350 kasus. Disusul kemudian, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.

Hingga saat ini, jumlah kasus aktif di DKI Jakarta sebanyak 40.900 orang yang masih dirawat atau sedang menjalani isolasi mandiri. Secara total, sudah ada 494.462 kasus terkonfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta. Lalu, sebanyak 445.450 dinyatakan sembuh dan 8.112 orang meninggal dunia.

Di sisi lain, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 di DKI Jakarta juga mengalami kenaikan signifikan. Pada 22 Juni 150 pemakaman, 23 Juni sebanyak 180 pemakaman, dan sampai dengan pukul 12 siang hari ini sudah 132 pemakaman yang menggunakan protap Covid-19. "Situasi ini tidak bisa dibiarkan, kita harus waspada dan mencegah penyebaran Covid-19 ini bersama-sama," tandas Dwi.