sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Honor disunat, ribuan enumerator BRIN mengundurkan diri, anggota DPR minta riset dikembalikan

Menurut Mulyanto, survei demografi dan kesehatan BRIN tumpang tindih dengan program yang ada di BPS.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 11 Nov 2022 16:55 WIB
Honor disunat, ribuan enumerator BRIN mengundurkan diri, anggota DPR minta riset dikembalikan

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta agar tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) riset dikembalikan ke instansi (kementerian/lembaga) asal. Agar kegiatan riset bisa lebih fokus dan sesuai dengan kebutuhan.

Hal itu disampaikan Mulyanto pascamundurnya ribuan enumerator atau petugas lapangan pengumpul data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam program Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2023 baru-baru ini.
 
Wakil Ketua Fraksi PKS ini menegaskan, kasus itu menandakan penggabungan lembaga riset tidaklah semudah yang dibayangkan. Sehingga, kata dia, pemerintah harus mengevaluasi keberadaan BRIN.
 
"Khusus survei demografi dan kesehatan, kalau BRIN tidak mampu lebih bagus diserahkan kepada BPS (Badan Pusat Statistik) atau Kementerian Kesehatan. Sejak peleburan LPNK dan badan litbang teknis kementerian, terlihat kemunduran supporting system riset-inovasi, baik dari sisi manajemen aset, manajemen SDM, manajemen administrasi, dan lainnya. Tak heran kalau muncul temuan BPK dan terjadi penurunan opini,” ujar Mulyanto kepada wartawan, Jumat (11/11).

Menurut Mulyanto, survei demografi dan kesehatan BRIN tumpang tindih dengan program yang ada di BPS. Dengan demikian, tujuan pembentukan BRIN agar kegiatan kegiatan riset menjadi lebih terpadu tidak tercapai. Sebab, faktanya justru terjadi tumpang tindih objek riset BRIN dengan BPS.
 
"Kalau terus terjadi masalah seperti ini sebaiknya BRIN dibubarkan saja. Fungsi riset dikembalikan ke masing-masing kementerian dan lembaga seperti semula. Rasanya model pendelegasian riset seperti itu bisa lebih efisien dan efektif," kata Mulyanto.
 
Mulyanto lebih jauh meminta BRIN segera mencari solusi atas mundurnya ribuan enumerator SDKI. Ia juga minta BRIN terbuka kepada para mitra terkait anggaran pelaksanaan survei nasional ini.
 
"Bila memang anggarannya tidak terlalu besar, sebaiknya disampaikan di awal sebelum program tersebut diluncurkan. Sehingga siapa pun yang berpartisipasi dalam program ini dapat bekerja dengan maksimal. Tidak dibayangi dengan kekhawatiran adanya manipulasi hak dan kewajiban," pungkas Mulyanto.
 
Sebelumnya, ribuan enumerator atau petugas lapangan pengumpul data BRIN dalam program SDKI 2022 melakukan mundur massal terkait dengan pemotongan honor.

Menurut informasi yang beredar, honor dan uang harian yang mereka terima sangat tidak layak. Banyak pemangkasan yang membuat honor mereka menjadi sangat kecil.

Sponsored

Bersamaan dengan mundurnya ribuan enumerator ini, BRIN kemudian membuka kembali lowongan untuk tenaga lapangan. Dari lowongan 7 survei nasional yang dibuka, BRIN juga mencari untuk enumerator Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2023.

Berita Lainnya
×
tekid