sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

TNI-Polri buat satgas gabungan atasi gangguan keamanan di Tembagapura

Pemerintah menggunakan soft approach menyikapi gangguan keamanan di Papua.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Selasa, 10 Mar 2020 11:32 WIB
TNI-Polri buat satgas gabungan atasi gangguan keamanan di Tembagapura

Menyikapi situasi terkini di Tembagapura, Mimika, Papua, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan TNI dan Polri sudah membuat satuan tugas atau satgas bersama.

Tim tersebut berada di sekitar PT. Freeport Indonesia, di Tembagapura, yang belakangan ini terjadi kontak senjata diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata dengan aparat keamanan.

"Dari Polri dan TNI itu juga sudah ada Satgas Gabungan TNI-Polri yang ada di sekitar Freeport. Kelompok-kelompok ini mereka ingin melakukan gangguan keamanan," kata Tito di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3).

Meski begitu, Tito menyarankan agar pemerintah daerah setempat melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh agama, adat, pemuda dan tokoh perempuan agar mau berbicara dengan kelompok bersenjata.

Hal itu disampaikan dia berkaca dari pengalaman sebelumnya saat menjadi Kapolda Papua selama dua tahun. Menurut Tito, dengan komunikasi yang dilakukan diharapkan kelompok bersenjata menghentikan aksi-aksinya.

"Soft approach dilaksanakan, tapi kalau seandainya soft approach enggak bisa laksanakan dan mereka melakukan pelanggaran hukum, apalagi ada yang meninggal, kita harus bertindak tegas. Tegas. Kita harus tegakkan hukum, siapapun dia. Tegas," kata dia.

Di sisi lain, dia juga sudah meminta kepada Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk memperkuat satgas yang sudah dibentuk.

Menurutnya, negara tidak boleh kalah oleh kelompok yang melakukan pelanggaran hukum, terlebih memegang senjata.

Sponsored

Diketahui, satu anggota Kodam XVII/Cenderawasih bernama Sertu La Ongge, Babinsa Koramil 1710-05 Jila, Kodim 1710/Mimika dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Timika sekitar pukul 10.30 WIT.

"Dilaporkan bahwa sekira pukul 05.00 WIT almarhum terkena serempetan peluru pada bagian pelipis kiri sampai belakang telinga, ketika pos Koramil 1710 - 05 Jila mendapat beberapa kali tembakan dari ketinggian yang berada di depan dan samping kanan pos," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto dalam keterangan resminya.

Eko menjelaskan, saat itu almarhum baru saja selesai melaksanakan Siaga Pagi dan hendak menunaikan salat subuh di musala dekat posnya. Almarhum sempat mendapat perawatan medis dari petugas medis di Pos Pamrahwan 754/ENK yang lokasinya berdekatan dengan Koramil.

Setelah itu, Sertu La Ongge dievakuasi menggunakan helikopter Bell TNI-AD menuju Timika sekitar pukul 09.30 WIT. Namun, tambah Eko, nyawa almarhum tidak dapat diselamatkan karena mengalami banyak pendarahan akibat luka yang dialaminya.

"Pangdam XVII/Cenderawasih beserta seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan turut berduka cita atas gugurnya Alm. Sertu La Ongge. Semoga almarhum mendapat tempat di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid