sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sebanyak 2.809 jiwa terdampak kekeringan di Purbalingga

BPBD Purbalingga telah menyalurkan bantuan sebanyak 245.000 liter air bersih.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Jumat, 05 Jul 2019 11:10 WIB
Sebanyak 2.809 jiwa terdampak kekeringan di Purbalingga

Sebanyak 733 keluarga atau 2.809 jiwa terdampak kekeringan yang melanda Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rita Rosita, kekeringan melanda 12 desa di enam kecamatan.

"Penyebabnya merupakan musim kemarau yang terjadi sejak awal Juni," kata Rita dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat (5/7).

Ia mengatakan, kekeringan terjadi di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon; Desa Panunggalan dan Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan; serta Desa Tamansari dan Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol.

Selain itu, Desa Karangcegak, Desa Karangjengkol, Desa Candiwulan, dan Desa Candinata, Kecamatan Kutasari; Desa Bandingan, Kecamatan Kejobong; serta Desa Jambudesa dan Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar.

Rita mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga telah mendata dan menyalurkan bantuan 49 tangki air bersih atau 245.000 liter selama sembilan hari.

"Hingga Kamis (4/7), kerugian material yang dilaporkan nihil," kata dia.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengatakan, upaya untuk mengatasi kekeringan harus dilakukan terukur dan terstruktur. Hal ini diperlukan agar terjadi pengurangan jumlah wilayah yang mengalami kekeringan setiap tahunnya. 

Menurutnya, harus ada data dan peta jumlah daerah rawan dan infrastruktur yang diperlukan. Dodi mengatakan, metode ini berhasil dilakukan dengan baik oleh BPBD Jawa Timur. 

Sponsored

Pada 2013, mereka mendata dan memetakan sekitar 900-an wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan. Setiap tahun, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan upaya-upaya mengatasi kekeringan seperti membangun embung-embung dan membuat sumur bor.

"Saat ini, wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan di Jawa Timur sudah jauh berkurang, kurang dari 100 wilayah yang harus waspada menghadapi kekeringan," kata dia menuturkan.

Berita Lainnya
×
tekid