sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Selama Covid-19, Jawa Barat kehilangan 200 nakes

Tenaga kesehatan yang berpulang ini, dulunya setiap detik bekerja menyelamatkan nyawa. Setiap menit berikhtiar menyembuhkan sakit. 

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Sabtu, 04 Des 2021 11:29 WIB
Selama Covid-19, Jawa Barat kehilangan 200 nakes

Hampir dua tahun pandemi Covid-19, Jawa Barat telah kehilangan sekitar 14.000 nyawa warganya. Sementara Indonesia telah kehilangan sekitar 143.000 nyawa warganya.

"Dalam perjalanan ini, Indonesia kehilangan kurang lebih 2000 dokter, tenaga kesehatan, dan relawan dan Jawa Barat pun kehilangan kurang lebih 200 putra-putri terbaiknya,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada peresmian Monumen Covid-19 Jawa Barat, Sabtu (4/12).

Gubernur Jawa Barat mengatakan, pandemi mengingatkan bahwa pengorbanan untuk kemanusiaan adalah jati diri para pejuang. Atas nama kemanusiaan sebagian masyarakat bekerja mengorbankan kepentingan pribadinya.

“Tenaga kesehatan yang berpulang ini, dulunya setiap detik bekerja menyelamatkan nyawa. Setiap menit berikhtiar menyembuhkan sakit. Setiap jam memberikan pengharapan semangat bagi sesama. Setiap hari kerja tanpa adanya jeda dan banyak dari perjalanannya mereka gugur atau meninggal dunia,” jelasnya.

Sementara dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Indonesia KH Ma’ruf Amin mengatakan, selama hampir dua tahun Indonesia telah berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Selama kurun waktu tersebut, Indonesia telah kehilangan banyak masyarakat yang gugur dalam perjuangan dan pengorbanannya.

Wapres menuturkan, Monumen Pahlawan Covid-19 adalah pengingat bahwa Indonesia pernah melewati ujian besar. Pemerintah dan masyarakat Indonesia menghadapi ujian itu dengan saling percaya dan saling bangga.

“Karena itu, pemerintah menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pengorbanan, kerja keras dan kolaborasi semua pihak dalam menghadapi pandemi Covid-19. Terutama para pejuang di garda terdepan yang rela lelah dan berpeluh demi keselamatan bangsa,” ujarnya.

Pandemi belum berakhir, lanjutnya, varian baru masih bermunculan, sementara Indonesia harus bangkit dan berikhtiar agar segera pulih. Oleh karena itu sistem kesehatan harus diperkuat, cakupan dan selebaran vaksinasi harus diakselerasi, disiplin protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.

Sponsored

Terakhir, Wapres berpesan bahwa seluruh komponen bangsa harus terjaga dengan erat dan memberikan apresiasinya kepada masyarakat Indonesia yang begitu sigap, saling tolong menolong meskipun sedang menghadapi kesulitan yang sama.

Berita Lainnya
×
tekid