sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kendati sekolah hancur, siswa SDN 2 Banjar Irigasi Lebak tetap masuk

Susana haru sempat terjadi, siswa dan guru saling berpelukan kemudian menangis melihat kondisi sekolah.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Senin, 06 Jan 2020 13:09 WIB
Kendati sekolah hancur, siswa SDN 2 Banjar Irigasi Lebak tetap masuk

Seluruh bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, hancur dan rata dengan tanah akibat diterjang banjir bandang pada Rabu (1/1) lalu.

Yang tersisa hanya fondasi sekolah saja. Bahkan sebagian fondasi habis tersapu banjir bandang dari Sungai Ciberang. Lantai sekolah pun hilang tersapu derasnya air. SDN 2 Banjar Irigasi hanya berjarak 120 meter dari sepadan sungai.

Meski sekolah hancur, namun para siswa tetap semangat datang ke sekolah. Susana haru sempat terjadi, siswa dan guru saling berpelukan kemudian menangis melihat kondisi sekolah.

"Mereka datang karena memang hari pertama masuk sekolah pada semester II. Walaupun keadaan begini, mereka tetap masuk," kata Kepala Sekolah SDN Banjar Irigasi 2, Ujang Abdurahman di lokasi sekolah, Senin (6/7).

SDN 2 Banjar Irigasi memiliki 332 siswa dan memilki tiga lokal bangunan. Terdiri dari delapan ruang kelas, satu ruang guru, dan satu ruang perpustakaan. Namun seluruh banguan telah hilang tersapu banjir bandang.

"Bisa dilihat sekolah SDN Banjar Irigasi ini habis semuanya," katanya.

Kendati begitu, Ujang menjelaskan, proses belajar mengajar (KBM) tetap dilakukan menggunakan Majelis Taklim dan Madrasah Diniyah (MD).

Sebelum banjir bandang, untuk sampai ke SDN 2 Banjar Irigasi hanya bisa dilalui dengan menyeberangi jembatan gantung. Namun jembatan penghubung itu hancur tersapu kuatnya arus banjir bandang. Sementara waktu, untuk menghubungkan akses antarkampung, telah berdiri jembatan dari bambu.

Sponsored

"Kami sudah berkoordinasi mengenai proses belajar mengajar dengan masyarakat. Pengurus komite memutuskan akan melaksanakan di madrasah diniyah dan di majelis taklim," katanya.

Hari pertama masuk sekolah di sekolah terdampak banjir di Lebak.Alinea.id/Khaerul Anwar

Di atas fondasi bangunan sekolah yang hancur, para siswa mendapatkan trauma healing dan motivasi dari guru dan anggota kepolisian dari Polda Banten. Mereka bernyanyi, bermain dan berdoa bersama. Para siswa dan guru terlihat tak mampu menahan rasa sedih dan saling berpelukan untuk menguatkan satu sama lainnya.

"Tadi kami sama-sama menguatkan, bernyanyi, berdoa bersama juga. Saya juga punya anak, saya sedih, teringat anak saya juga. Tetapi saya dan kami, harus saling menguatkan satu sama lain. Tadi juga banyak yang mau jadi polisi sama polwan," kata Kaur Penum Bid Humas Polda Banten Kompol Rizki Salatun usai memberi motivasi kepada siswa.

Siswa SDN 2 Banjar Irigasi ingin kembali bersekolah 

Wajah semangat tampak terlihat dari raut wajah Mutia siswi kelas 6 SD saat tiba hari pertama sekolah. Namun, raut wajah ceria Mutia berubah menjadi kesedihan setelah melihat sekolahnya hancur dan rata dengan tanah disapu banjir bandang. Sekolah Mutia, SDN 2 Banjar Irigasi tinggal menyisakan fondasi akibat bencana banjir.

Seraya menatap bangunan sekolah yang hancur porak poranda akibat diterjang derasnya air sungai Ciberang, Mutia mengungkapkan dirinya dan teman-temannya ingin kembali sekolah seperti dulu. Mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

"Sedih, pengin tetap sekolah seperti dulu. Tetap semangat buat sekolah. Teman-teman juga pada ke sini, semangat bersekolah," kata Mutia.

Tak hanya Mutia, siswa lain pun datang ke sekolah dengan menggunakan seragam putih merah. Mereka terlihat semangat saat gurunya mengajak mereka bernyanyi yel-yel di atas reruntuhan sekolah. 

"Berangkat sendiri. Pengin tetap sekolah," kata siswa kelas III SDN 02 Banjar Irigasi, Chairunnisa.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid