sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Siti Fadilah Supari: Saatnya kembali ke UUD 1945 yang asli

Dia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama berjuang memperbaiki nasib dan masa depan bangsa Indonesia ke depan.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 07 Sep 2022 12:33 WIB
Siti Fadilah Supari: Saatnya kembali ke UUD 1945 yang asli

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, mengaku prihatin dengan kondisi kesejahteraan di Indonesia, khususnya yang melibatkan perempuan dan anak. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Kongres Perempuan Indonesia di Jakarta, Rabu (7/9)

"Kita semua sangat prihatin dengan kondisi dan situasi di negeri kita saat ini. Meskipun kita sudah merdeka 77 tahun, tetapi masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan haknya dalam pendidikan maupun di bidang kesehatan," kata Siti dalam sambutannya.

Menurut Siti, masih banyak ibu-ibu yang terpaksa meninggalkan anaknya, sebab negara dinilai tidak mampu memberikan kesejahteraan pada mereka. Siti mengibaratkan hal itu seperti berada dalam perahu di tengah lautan dengan kondisi yang tidak pasti.

Dalam ketidakpastian tersebut, Siti berharap, perempuan di Indonesia dapat memperoleh kesejahteraan yang lebih baik di masa depan. Sebab, perempuan Indonesia adalah ibu kandung peradaban yang akan melahirkan generasi penerus.

"Kita semua mencintai keluarga, anak, maupun suami kita. Dan semua pasti mengharapkan anak cucu kita merdeka, sejahtera di masa depan di negara RI (Republik Indonesia) yang tercinta," ujar Siti.

Dikatakan Siti, sejak Kongres Perempuan pertama dilaksanakan pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta, pertemuan tersebut telah menunjukkan perempuan mampu memperjuangkan kepentingan sesama. Menurutnya, hal itu menjadi landasan soal langkah-langkah perempuan berjuang untuk kemanusiaan.

Kemudian, Kongres Perempuan kedua digelar di Jakarta di 1935, dan yang ketiga di Bandung pada 1938. Meski Indonesia belum merdeka pada saat itu, perempuan Indonesia sudah mulai bergerak di bidang pendidikan dan menjadi elemen yang sangat kuat untuk memperjuangkan kemanusiaan.

"Para perempuan pejuang era now, kita telah diberi contoh oleh nenek moyang kita untuk berjuang dan berjuang. Marilah kita mulai derap langkah ini disini saat ini juga. Kongres Perempuan Indonesia berjuang menuju Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," ucap Siti.

Sponsored

Siti menambahkan, perempuan Indonesia memiliki tekad yang sama untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama berjuang memperbaiki nasib dan masa depan bangsa Indonesia ke depan.

"Kita yang berkumpul di sini menyatukan pemikiran, menyatukan mindset, menyamakan derap langkah ke depan, dan menyatukan tujuan memperbaiki kondisi bangsa ini, agar kembali ke rel menggapai visi misi kemerdekaan kita yang saat ini nyaris hilang. Saatnya bangsa ini kembali ke UUD'45 yang asli," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid