Status 2 pasien coronavirus sudah dinyatakan negatif

Dua pasien terjangkit coronavirus telah menunjukkan status negatif setelah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi. Keduanya adalah pasien kasus 06 dan 14.

Pasien kasus 06 adalah pria berusia 36 tahun yang merupakan anak buah kapal Diamond Princess. Adapun pasien kasus 14 adalah laki-laki berusia 50 tahun yang tertular virus dengan nama resmi COVID-19 di luar negeri.

"Ada yang membahagiakan. Kasus 06 ini sudah masuk hari yang kelima, pemeriksaannya sudah negatif," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Coronavirus Achmad Yurianto di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (10/3).

Adapun pasien 14 telah menjalani perawatan selama tiga hari. Meski telah dinyatakan negatif, namun keduanya belum diperbolehkan pulang. Mereka masih harus menjalani perawatan dan isolasi untuk kemudian kembali dites ihwal keberadaan virus asal Wuhan, China, di dalam tubuh mereka. 

Berdasarkan prosedur yang dilakukan, seluruh pasien coronavirus menjalani tes setelah lima hari isolasi. Selanjutnya, tiap pasien akan kembali menjalani tes setiap dua hari.

Jika pada tes selanjutnya kedua pasien tersebut juga menunjukkan negatif coronavirus, Yuri mengatakan, keduanya akan dinyatakan sembuh. 

"Baru sekali negatifnya. Butuh hasil pemeriksaan kedua yang akan diambil dua hari lagi. Kalau negatif lagi, yang bersangkutan tidak perlu dirawat," kata Yuri. 

Kondisi berbeda terjadi pada pasien kasus 01 dan 02. Meski tak mengalami keluhan klinis apa pun,dua orang warga Depok, Jawa Barat, tersebut masih berada dalam status coronavirus yang sama.

"Sudah diperiksa masih positif di hari ketujuh ini," ucap Yuri.

Sekretaris Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu mengatakan, kondisi ini dipengaruhi faktor psikologis yang dialami keduanya. 

Keduanya mengalami depresi sehingga mengganggu imunitas tubuh. Hal ini lantaran identitas keduanya telah terpublikasi dan diekspos oleh sejumlah media.

"Mereka sekarang agak depresi akibat pernah mengalami hukuman sosial yang besar akibat identitasnya terungkap. Sekarang mereka agak tertekan dengan itu dan saya katakan dari awal faktor psikologis akan berpengaruh pada status imunitas seseorang," kata Yuri kemarin. (Ant)