sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tak mau disusupi teroris lagi, UNRI akan perketat kegiatan di kampus

UNRI mengaku kecolongan atas penangkapan teroris di area kampus.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Senin, 04 Jun 2018 13:40 WIB
Tak mau disusupi teroris lagi, UNRI akan perketat kegiatan di kampus

Rektor Universitas Riau (UNRI) Aras Mulyadi, mengakui telah kecolongan karena kampus yang dipimpinnya digunakan untuk melakukan kegiatan terorisme. Terlebih, terduga teroris yang ditangkap polisi sempat menginap di area kampus selama satu bulan dan merakit bom di Perguruan Tinggi Negeri tersebut.

Dilansir Antara, pihaknya akan mengevaluasi kebijakan kampus agar tak mudah disusupi terduga teroris. Salah satunya dengan memperketat aturan menginap di area kampus.

"Kecuali untuk kegiatan akademis yang bisa kami tolerir ya," ujarnya.

Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Riau telah menetapkan Z sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan bahan peledak berbahaya yang dirakit menjadi bom di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Riau. Adapun dua orang lain yang ditangkap bersama Z pada Sabtu (2/6), yaitu OS alias K dan EB alias B, masih berstatus saksi.

"Satu ditetapkan menjadi tersangka atas nama Z, kemudian dua lainnya masih saksi," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto.

Dari hasil pemeriksaan, Z diketahui memiliki keterkaitan dengan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Z juga diketahui pernah melakukan kontak dengan Pak Ngah, pentolan JAD yang tewas saat melakukan serangan ke Mapolda Riau pada Mei 2018 lalu.

Menurut Sunarto, ada indikasi keduanya memiliki hubungan dekat karena Pak Ngah yang sempat memesan bom pada Z untuk menyerang Mapolda Riau. Hanya saja, dari pengakuan Z, pesanan tersebut belum dipenuhi karena kesibukan yang dijalaninya.

Sementara itu, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap OS alias K dan EB alias B. Meski saat ini masih berstatus saksi, Sunarto mengatakan tidak menutup kemungkinan polisi juga menjadikan keduanya sebagai tersangka. 

Sponsored

"Kami masih punya waktu 7x24 jam. Tidak menutup kemungkinan keduanya bisa menjadi tersangka," ujarnya.

Ketiganya ditangkap pada Sabtu (2/6) di Gedung Gelanggang Mahasiswa, Universitas Riau. Ketiganya merupakan alumni jurusan Pariwisata, Komunikasi, dan Administrasi Negara, tahun angkatan 2002 hingga 2005 di Fisip, Universitas Riau.

Polisi menyita empat unit bom rakitan dengan daya ledak tinggi saat menangkap ketiganya. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah bahan pembuat bom, busur dan anak panah, serta buku-buku dan video yang berkaitan dengan ISIS, dari gedung yang sejatinya merupakan sekretariat bersama kelembagaan mahasiswa tersebut.

Berita Lainnya
×
tekid