sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

TNI AU tingkatkan pengamanan wilayah udara Indonesia

TNI AU ingin tiga skuadron baru di wilayah Timur Indonesa dapat terealisasi pada 2019.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Kamis, 26 Jul 2018 19:14 WIB
TNI AU tingkatkan pengamanan wilayah udara Indonesia

Markas besar TNI Angkatan Udara (Mabes TNI AU) menyiapkan pembentukan tiga skuadron udara di wilayah Timur Indonesia. Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan meningkatkan pengamanan wilayah udara Indonesia, khususnya di Papua dan Papua Barat.

Dalam kunjungan ke Lanud Manuhua, Biak, Kamis (25/7), Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, tiga satuan skuadron yang akan dibentuk adalah skuadron tempur, skuadron pesawat angkut Hercules, serta skuadron pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV). Ini merupakan bagian dari pengembangan kebijakan strategis alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU.

Menurut Yuyu, keberadaan skuadron udara di Papua sudah sangat mendesak untuk direalisasikan. kehadirannya akan meningkatkan kekuatan sistem pertahanan udara di wilayah Timur Indonesia, khususnya di Papua.

"Kedaulatan wilayah udara NKRI dari Sabang hingga Merauke harus tetap terjaga, melalui kehadiran satuan prajurit TNI Angkatan Udara. Mabes TNI AU sangat berharap pembentukan tiga skuadron bisa terealiasi tahun 2019," katanya.

Adapun lokasi skuadron baru masih dalam kajian tim Mabes TNI AU. Namun Mabes TNI AU telah menyiapkan Pangkalan Udara (Lanud) yang nantinya akan menjadi base operasional tiga skuadron tersebut. 

"Untuk lokasi Lanud mana yang siap membentuk Skuadron baru akan menjadi prioritas Mabes TNI Angkatan Udara melalui Koopsau (Komando Operasi Angkatan Udara) III," ucap Yuyu menerangkan.

Mabes TNI AU juga tengah merencanakan penggabungan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dengan Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau), dan berubah menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas). Menurut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pembentukan Koopsudnas masih dalam proses kajian.

"Secara teknis memang sudah tidak ada masalah. Tetapi ini masih terus dikaji. Ditargetkan paling lambat 2019," ucapnya.

Sponsored

Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Marsekal Muda TNI Imran Baidirus mengatakan, Koopsudnas akan membawahi tiga Koopsau/Koopsud yaitu Koopsau I, II, III, dan empat Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) yaitu Kosekhanudnas I, II, III, dan IV.

"Adapun terhadap unsur-unsur artileri pertahanan udara atau Arhanud (TNI AD) maupun kapal perang (TNI AL) sifatnya koordinatif, seperti yang dilaksanakan oleh Kohanudnas saat ini," kata Imran.


Penerbang tempur pesawat tempur F-16 melakukan persiapan sebelum terbang menuju Darwin, Australia, untuk mengikuti Exercise Pitch Black Royal Australian Air Force di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (26/7)./Antara Foto

Latihan tempur

Masih dalam kerangka menjaga kedaulatan dan meningkatkan pengamanan wilayah udara Indonesia, hari ini Mabes TNI AU juga memberangkatkan sembilan penerbang ke Australia. 

Para penerbang yang berasal dari Skuadron Udara III, Lanud Iswahyudi, Madiun, akan menjalankan misi mengintegrasikan strategi tempur dengan 13 negara. Selain Indonesia dan Australia, termasuk dalam 13 negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Amerika dan beberapa negara tetangga lainnya.

"Kami berharap latihan bersama ini dapat mengintegrasikan antara satuan dan bertukar informasi terkait taktik dan strategi perang di udara," kata Komandan Skuadron Udara III, Lanud Iswahyudi, Letkol Penerbang (Pnb) I Gusti Made Yoga Ambara.

Untuk keperluan tersebut, ada sembilang orang penerbang dan delapan pesawat F-16 yang akan berlatih di Australia. TNI AU juga mengirim tiga pesawat angkut Hercules, serta total personel 41 orang. Selain melakukan strategi tempur, para personel TNI AU juga akan mempelajari pemeliharaan pesawat tempur.

Antara

Berita Lainnya
×
tekid