sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Upaya GrabFood jaga kualitas saat pandemi Covid-19

Layanan Pengantaran Tanpa Kontak, salah satu kebijakan Grab.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 01 Apr 2020 15:47 WIB
Upaya GrabFood jaga kualitas saat pandemi Covid-19

Penyebaran pandemi coronavirus baru (Covid-19) "memukul" perekonomian nasional. Dampak terparah dirasakan para pekerja informal, menyusul menyusutnya kegiatan masyarakat di luar imbas kebijakan jaga jarak fisik (physical distancing) dan beraktivitas di rumah.

Krisis ini juga berimbas terhadap meningkatnya kesadaran publik atas hidup bersih dan sehat. Apalagi, virus SARS-CoV-2 mudah menular dan menyebar. Khususnya, melalui tetesan kecil (droplet) saat batuk ataupun bersin.

Di sisi lain, jasa pengantar makanan daring seperti GrabFood menjadi alternatif masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dasarnya. Namun, risiko mitra Grab yang bertugas―salah satu kelompok pekerja informal―terpapar Covid-19 tergolong tinggi. 

"Saya masih mengantarkan makanan setiap hari, karena saya tahu banyak masyarakat yang membutuhkan makanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Selain itu, saya juga masih memiliki tanggung jawab untuk menghidupi anak dan istri," kata seorang mitra pengantaran GrabFood, Yasa Sepriana.

Karenanya, dia selalu mengikuti arahan GrabFood selama mengais rezeki di jalanan untuk meminimalisasi risiko terinfeksi Covid-19. Di antaranya, mencuci tangan usai mengantarkan pesanan, memakai masker, dan membawa pembersih tangan (hand sanitizer) ke mana pun pergi.

“Bagi saya, mengantarkan makanan dengan aman dan bersih adalah prioritas utama, dan cara untuk melawan pandemi ini harus dimulai dari diri saya sendiri," ucap mitra Grab sejak 2017 itu.

Perubahan pola kerja turut dilakukan mitra pengantaran GrabFood lainnya, Andri Setyo Cahyono (33). Guna mencegah tertular coronavirus, dirinya sekarang rutin memakai masker dan membawa pembersih tangan. Bahkan, mengganti pakaian dan mandi di rumah pada siang hari, sebelum kembali bekerja.

"Meskipun banyak tantangan dan risiko yang dihadapi pada masa sulit ini, saya tetap senang melakukan pengantaran makanan ke pelanggan supaya mereka bisa tetap di rumah dan aman," tuturnya.

Sponsored

Sementara, mitra pengantaran GrabFood lainnya, Miko Hidayat, menyatakan, pekerjaan pesan-antar makanan merupakan tugas penting. Sehingga, para pengemudi mesti disiplin menjaga kebersihan.

Beberapa upaya lalu dilakukannya. Seperti mengenakan pakaian dan kaus kaki bersih, menggunakan sarung tangan dan masker, serta membawa pembersih tangan ke mana pun pergi.

Hal lain yang dilakukannya, adalah membersihkan bungkus makanan dengan cairan disinfektan sebelum diberikan kepada pelanggan. Itu seperti kebijakan layanan Pengantaran Tanpa Kontak.

Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menerangkan, layanan Pengantaran Tanpa Kontak diluncurkan pada 16 Maret 2020. Tujuannya, membatasi kontak pelanggan dengan mitra guna mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam pelaksanaannya, tambah dia, Grab Driver Center dan GrabKitchen kini dilengkapi area pengisian pembersih tangan atau disinfektan. Sehingga, mitra dengan mudah mengaksesnya dan bisa mendisinfeksi tas pengantaran makanan secara teratur sepanjang hari.

"Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir untuk memesan makanan melalui GrabFood, karena kami telah memastikan keamanan dan kebersihan hidangan melalui berbagai inisiatif terkait standar keamanan terpadu untuk layanan pesanantar makanan yang bekerja sama dengan para mitra merchant. Mari bahu-membahu untuk melawan pandemi COVID-19 ini. Selalu jaga kesehatan dan keamanan bersama," paparnya.

Tak sekadar itu. Grab membuat kebijakan GrabCare bagi para mitra. Program tersebut terdiri dari bantuan keuangan dan medis untuk pengemudi yang mesti dikarantina sesuai mandat otoritas atau dinyatakan positif Covid-19.

"Kami sangat berterima kasih kepada para mitra pengantaran GrabFood yang terus memberikan pelayanan prima demi memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pada masa yang penuh tantangan ini," ujar Neneng melalui keterangan tertulis.

Makanan Gratis
Sementara, Miko mengungkapkan, banyak orang baik di luar sana yang mau membantu satu sama lain. Dicontohkan dengan pengalaman menerima makanan gratis dari tiga pelanggan yang berbeda pada satu hari. Makanan akhirnya dibagikan kepada mitra pengemudi Grab lainnya.

Pengalaman serupa dirasakan Andri. Pernah mendapatkan makanan gratis dari pelanggan, bahkan diberikan tip tergolong besar.

Karenanya, dirinya berkeyakinan, tantangan pandemi Covid-19 dapat terlewat dengan niat baik membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Juga semangatnya menafkahi keluarga.

"Saya juga senang bisa membantu restoran dan warung terus berjualan," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid