sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wapres JK: Prabowo-Sandi harus ikut tenangkan massa

Wapres Jusuf Kalla mengimbau Prabowo-Sandi ikut serta menenangkan masyarakat.

Mona Tobing
Mona Tobing Rabu, 22 Mei 2019 14:33 WIB
Wapres JK: Prabowo-Sandi harus ikut tenangkan massa

Wakil Presiden Jusuf Kalla tengah mengupayakan dialog dengan sejumlah tokoh politik, termasuk calon presiden Prabowo Subianto. Dialog dilakukan untuk menenangkan ketegangan aksi 22 Mei.

“Ya secepatnya, saya lagi usahakan untuk ada pertemuan dengan tokoh-tokoh. Belum ketemu dengan Prabowo. Sedang diusahakan pokoknya,” kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (22/5).

Sebagai representasi dari pemerintah, JK mengatakan siap untuk membuka dialog dengan para elite politik yang terlibat dalam Pilpres 2019. Tujuannya untuk menciptakan kedamaian dan ketenangan kondisi negara.

“Pemerintah tentu siap untuk berbicara, berdialog dengan semua tokoh karena tujuannya  sama, untuk kedamaian, kemakmuran dan semua harus ada prosedurnya,” kata JK.

JK juga meminta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk ikut menenangkan massa yang mengikuti Aksi 22 Mei. Agar unjuk rasa tidak semakin anarkistis, seperti kerusuhan 1998.

“Semua pemimpin bangsa ini, termasuk Prabowo, Sandiaga, untuk ikut serta menenangkan masyarakat itu,” kata Wapres JK.

Ia meminta semua pihak untuk tenang, sehingga situasi di Jakarta kembali kondusif. Apabila aksi massa semakin tidak terkendali, lanjut JK, maka bisa terjadi krisis ekonomi dan politik seperti pada 1998.

“Apabila terjadi kerusuhan, kerugiannya kepada kita semua, ekonomi kita secara keseluruhan, dan masyarakat akan kena. Ingat, peristiwa ‘98 akan persis terjadi apabila terjadi itu,” tambahnya.

Sponsored

JK mengimbau agar peserta aksi tidak merusak fasilitas-fasilitas fisik karena akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

“Jangan kemudian aksi-aksi yang menyebabkan kerusakan fisik terjadi, sehingga mengorbankan masyarakat. Coba sekarang, ekonomi di Jakarta ini banyak bagian di Thamrin berhenti bekerja, itu kan kerugian kita semua. Karena kerusuhan-kerusuhan seperti ini akan menjadi krisis ekonomi,” ujarnya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid