close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Elkan Baggott bermain lawan RB Leipzig di laga pramusim. Foto Ross Halls-eadt
icon caption
Elkan Baggott bermain lawan RB Leipzig di laga pramusim. Foto Ross Halls-eadt
Olahraga
Rabu, 04 Oktober 2023 20:33

3 Petunjuk penting buat Elkan Baggott memperbaiki performa

Pelatihnya itu mengakui Elkan telah berkembang bahkan dalam lima pekan hingga akhir pramusim.
swipe

Kekuatan duel udara, kelemahannya dalam mengumpan. Dua statistik itu yang paling menonjol dari Elkan Baggott dalam algoritma Sofascore.

Ia hilang bola sebanyak 16 kali saat Ipswich Town berhadapan Wolverhampton Wanderers di Carabao Cup 2023. Umpan akuratnya 69% (24/35) bukan catatan mumpuni di kancah kompetisi Inggris. Beruntung laga ronde ketiga, Selasa (26/9), dimenangkan The Town di kandang sendiri.

Kilas baliknya, di menit-menit terakhir pemilihan pemain ke dalam skuad Ipswich musim ini, Baggott baru mendapat garansi dari pelatih kepala Kieran McKenna

“Saya pikir kami akan melakukan pembicaraan dengan Elkan setelah pramusim selesai. Kami menjalani periode yang baik bersamanya. Sejujurnya, saya pikir dia telah berkembang selama pramusim. Secara umum, para pemain berkembang meski mereka menghabiskan waktu di tim ini dengan cara para pemain berlatih, dengan para pemain di sekelilingnya, dan dengan staf yang bekerja bersamanya," kata McKenna.

Pelatihnya itu mengakui Elkan telah berkembang bahkan dalam lima pekan hingga akhir pramusim. Khususnya sewaktu tampil impresif lawan RB Leipzig di Innsbruck Cup.

McKenna menyebut Baggott sebagai pemain muda, seperti Cameron Humphreys, yang memiliki masa depan dalam permainan dan masa depan di klub. Intinya tentang menemukan langkah selanjutnya bagi mereka musim depan.

"Apakah itu berarti akan tetap bersama tim atau terus mendapatkan lebih banyak pengalaman di tim utama? Kami akan melakukan pembicaraan dengan Elkan pekan depan dan mengambil keputusan yang tepat untuk klub dan pemain, karena dia adalah seseorang yang kami peduli dan kami ingin terus maju," kata McKenna dikutip East Anglian Daily Times.

1. Pelapis Kelima

Di bawah besutan McKenna, Baggott hanya pelapis kelima di posisinya. Sebagai spesialis bek tengah yang bermain lebih condong ke kiri karena bakat kidal bawaan. McKenna selalu memakai kuartet untuk barisan belakangnya.

Pesaing Elkan ialah George Edmundson (setinggi 1,90 meter) dan Cameron Burgess (1,94 m). Sementara pos bek sayap lebih kuat ditempati Leif Davis (1,82 m) dengan pengganti tetap Brandon Williams (1,80 m).

Bila Edmundson tampil labil, Burgess bangkit dari bangku cadangan. Jika Davis menurun performanya, Williams selalu hadir terdepan.

2. Sistem Tradisional

Baggott harus lebih dulu menunjukkan kemampuannya melebihi kualitas Burgess dan Williams, sebelum mengincar tukaran tempat dengan Edmundson dan Davis. Sejauh ini Ipswich berlaga di Championship League (kasta kedua Liga Inggris) belum memberinya kesempatan. Bahkan nomor punggung 26 tidak pernah tercantum dalam line-up sekalipun setelah 10 laga.

Sistem tradisional klub-klub Inggris sudah mapan sejak era 1960'an. Aliran bola cepat menyebabkan antara penempatan posisi dan langkah lari butuh efisiensi. Dulu, gaya kick and rush (tendang-lari) sangat mendominasi diiringi hooliganisme (keonaran suporter di luar lapangan). Sekarang, nuansa permainan lebih berwarna senapas dengan makin ramainya Premier League dibuai pemain-pemain top asal lima benua dan kesopanan para tuan-nyonya penonton di tribun terdekat dari lapangan.

3. Transisi Tanggung

Bek tengah andalan Indonesia sering kedapatan tanggung menempatkan diri dalam momen transisi. Ia masih perlu belajar lebih serius membaca perubahan situasi yang cepat. Situasi cepat berubah di tengah permainan itu karena alur bola mengalir lancar selama masih berada di dalam arena permainan.

Perubahan situasi bisa dibaca Baggott lebih cermat kalau dia meningkatkan konsentrasi. Lagi pula saat itu juga fokusnya kadang-kadang melulu tertuju kepada lawan. Dia kerap tidak sadar bahwa radius zona tertentu sebenarnya telah menjadi kewajiban rekan sepermainannya. Bukan urusannya lagi.  

Elkan juga mesti lebih banyak kesabaran. Memaksakan diri untuk menutup ruang yang bukan tugasnya akan membuat skema McKienna justru berantakan. Itulah tiga petunjuk awal supaya Baggot menjadi punya kans lebih baik untuk mendapatkan menit bermain reguler mingguan di Portman Road atau kandang lawan.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan