sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Marc Klok tolak keinginan Shin Tae-yong sebelum adu penalti

Kemenangan Indonesia ditentukan oleh eksekusi Marc Klok yang menjadi algojo ke lima.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 23 Mei 2022 06:51 WIB
Marc Klok tolak keinginan Shin Tae-yong sebelum adu penalti

Indonesia menyabet perunggu di cabang sepakbola SEA Games 2021, Vietnam. Perjuangan Garuda untuk menggondol medali tidak mudah. Mereka harus melaluinya melalui drama adu penalti untuk membekap Malaysia.

Kemenangan ditentukan oleh eksekusi Marc Klok yang menjadi algojo kelima. Dengan tenang ia menendang bola ke arah kiri penjaga gawang dan dengan mudah memperdaya kiper Malaysia Muhamad Rahadiazli. Indonesia pun unggul 4-3 di penalti itu. Sebelumnya dalam waktu normal, Indonesia dan Malaysia bermain imbang 1-1.

Di balik kesuksesan Marc Klok menjadi penendang kelima, ternyata ada cerita. Gelandang naturalisasi itu menolak permintaan Shin Tae-yong untuk menjadi eksekutor ketiga. Ia meminta Shin untuk menjadikannya sebagai penendang kelima. Shin pun tak keberatan.

"Sebelum adu penalti, coach Shin suruh saya ambil (penalti) yang ketiga. Namun saya punya firasat dan bilang mau ambil penalti kelima," kata Klok usai laga, seperti dikutip laman PSSI. "Lalu coach bilang oke dan momentumnya datang," tambah dia.

Marc Klok sendiri sadar beratnya beban menjadi eksekutor kelima. Namun ia percaya diri karena sudah mengasahnya dalam latihan.

"Saya tahu kalau saya cetak gol, kita peringkat ketiga. Namun kalau gagal, netizen siap menghancurkan saya," tambahnya.

"Saya senang dan tenang saat mengambil penalti karena sudah tahu mau menendang ke arah mana. Setiap usai latihan, saya selalu berlatih menendang penalti."

Meraih medali perunggu SEA Games 2021 menjadi penanda debut Klok berseragam Timnas Indonesia. Perasaan pemain berdarah Belanda itu pun campur aduk.

Sponsored

Di satu sisi, ia senang karena tidak pulang ke Indonesia dengan tangan kosong. Namun ia juga belum puas.

"Target saya emas jadi tidak sepenuhnya senang. Namun oke, ini baru awal dan juga sebuah prestasi yang tidak akan dilupakan dalam hidup saya," tutupnya.

Sementara, pelatih Shin Tae-yong mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Ia menilai kerja keras pemain menjadi kunci sukses kemenangan di pertandingan tersebut.

“Jadi seperti yang ditonton, pertandingan kali ini sangat sulit, tapi kami masih bisa dapat kemenangan meski berbau keberuntungan dan menangnya pun lewat adu penalti. Terima kasih kepada para pemain yang sudah bekerja keras sampai akhir,” kata Shin Tae-yong.

“Jujur pada latihan terakhir hanya diikuti 14 pemain saja. Situasi ini memang pertama kali saya hadapi saat menjalankan pertandingan penentuan. Namun, saya tetap berterima kasih kepada pemain,” tambahnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Korea Selatan itu, akan membawa mayoritas pemain Tim U-23 Indonesia U-23 ke level senior. Demi mengikuti Kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni 2022 mendatang, dan Piala AFF 2022 pada akhir tahun.

“Untuk AFF dan Kualifikasi Piala Asia, skuatnya hampir sama dengan yang disini. Mereka hanya akan diberi istirahat sebentar sebelum menjalani training camp jelang Kualifikasi Piala Asia di Kuwait,” ujar Shin Tae-yong.

Ini merupakan medali perunggu kelima Indonesia semenjak keikutsertaan di SEA Games sejak 1977. Indonesia sebelumnya medali perunggu pada tahun 1981, 1989, 1991, dan 2017. (pssi.org)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid