sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Megawati, hoaks dan nasi goreng kegemaran Prabowo

Kepada kaum milenial, Megawati menuturkan cuplikan kisah hidupnya dan pandangannya mengenai kondisi demokrasi saat ini.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Senin, 07 Jan 2019 21:24 WIB
Megawati, hoaks dan nasi goreng kegemaran Prabowo

Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri terlihat santai di kursi hitam yang ditempatkan di tengah auditorium Kantor DPP Partai PDI-P, Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (7/1) sore itu. Sesekali, putri sulung sang proklamator itu tampak menggoyangkan kaki di kursi kantoran berbahan kulit itu. 

Kursi Megawati memang terlihat spesial. Empuk dan ergonomis. Tak seperti  ratusan kursi 'kondangan' lainnya di ruangan itu yang sekadar dilapisi kain putih. Megawati pun betah duduk berlama-lama. Di belakang Mega, tampak sebuah layar besar bertuliskan 'Bu Mega Bercerita'.  

Di ruangan itu, Megawati tak sedang berpidato. Dikelilingi ratusan pemudi-pemudi dari kalangan milenial, Megawati menuturkan pelbagai kisah, mulai dari mimpi masa muda menjadi pilot dan perawat yang kandas di tengah jalan, petualangannya di rimba politik hingga persahabatannya dengan elite-elite pemimpin bangsa. 

Persoalan bangsa hari-hari ini juga menjadi sorotan Presiden RI ke-5 itu. Salah satunya ialah terkait maraknya hoaks di Pemilu 2019, semisal beredarnya kabar bohong yang menyebut ada jutaan surat suara tercoblos di Tanjung Priuk, Jakarta Utara, belum lama ini. 

Layaknya seorang nenek yang menasihati cucunya, Megawati mengajak anak muda untuk memerangi bentuk kampanye negatif semacam itu. "Kembali saya titik beratkan (agar) anak muda jangan dong menebar hoaks atau kebencian. Kalian bebas memilih siapapun di pemilu dan ini sudah berlangsung sejak tahun 1955," ujarnya. 

Hoaks, kata Mega, selalu ada di setiap gelaran pemilu. Ia dan Presiden Jokowi pun tak luput dari sergapan hoaks. Seperti Jokowi, Mega mengaku sejak era Orde Baru hingga kini masih kerap dicap sebagai simpatisan PKI. Padahal, Mega tiga kali menjadi anggota DPR RI yang seleksinya super ketat. 

"Kalau benar saya PKI, kok buktinya saya diloloskan. Bisa jadi ketum (ketua umum), bisa menjadi anggota DPR (hingga) tiga kali lagi. Jadi, bagaimana logika berpikirnya. Kok saya dibilang PKI? Nah, kok sampai hari ini tidak ditangkap ya," cetus dia. 

Kepada siapa pun yang berkontestasi dalam perebutan kekuasaan, Megawati berpesan agar berupaya menang dengan terhormat dan tidak menggunakan hoaks sebagai alat. Ia menyebut tindakan menyebarkan hoaks perbuatan pengecut. Dan, kata Mega, sikap pengecut tak ada dalam ajaran sang ayah, Soekarno. 

Sponsored

"Apapun kamu (yang) diperbuat (harus) satu kata dengan perbuatan. Karena dengan demikian akan mudah melihat kebesaran jiwa seseorang," katanya.

Pada kesempatan itu, Mega juga sempat bercerita mengenai persahabatannya dengan Prabowo Subianto yang kembali maju sebagai penantang Jokowi di Pilpres 2019. Meskipun kerap berseberangan di dunia politik, Mega mengaku tetap akrab dengan Ketum Partai Gerindra itu. 

Salah satu momen keakraban itu, ujar Mega, terekam saat dia dan Prabowo menghadiri pertandingan pencak silat Asian Games 2018 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), belum lama ini. "Waktu itu saya dengar pas saya mau datang dia (Prabowo) ganti pakaian. Katanya untuk menyambut saya," tuturnya.

Nasgor bikinan Mega 

Tak hanya itu. Oleh orang terdekat Prabowo, Mega pun diberi tahu bahwa Ketum Partai Gerindra itu sering ngidam nasi goreng buatannya. "Dia bilang ke saya, 'Pak Prabowo suka tanyakan lho Bu, kapan mau bikin nasi goreng (nasgor)?' Karena nasgor saya top lho," ujar Mega. 

Selain Prabowo, Mega mengungkapkan, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur juga menyukai nasi goreng buatannya. Setiap kali dia berkunjung ke rumahnya, Gus Dur selalu minta dibuatkan nasi goreng. "Gus Dur juga gitu," imbuhnya. 

Sayangnya, keakraban di jajaran atas tidak menular di level bawah. Mega mengaku, kerap mendapat sentimen negatif dari anak buah Prabowo. "Saya kan tetap temenan (dengan Prabowo). Tetapi, kok anak buahnya gitu ya? Padahal, saya sama bosnya tidak ngapa-ngapain," ujarnya.

Di Pilpres 2019, PDI-P dan delapan partai lainnya mengusung Jokowi-Ma'ruf sebagai pasangan capres dan cawapres. Sedangkan Prabowo yang didampingi Sandiaga Uno diusung Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan PAN. 

Berita Lainnya
×
tekid