close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi V DPR yang juga Ketua Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR untuk Palestina, Syahrul Aidi Maazat. Foto Instagram @syahrulaidimaazat.
icon caption
Anggota Komisi V DPR yang juga Ketua Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR untuk Palestina, Syahrul Aidi Maazat. Foto Instagram @syahrulaidimaazat.
Peristiwa
Selasa, 13 Mei 2025 14:29

DPR dorong momentum baru perjuangan Palestina di forum PUIC

Retaknya hubungan Donald Trump dan Netanyahu, dapat menjadi peluang diplomatik baru bagi Palestina.
swipe

Ketua Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Dewan Perwakilan rakyat (DPR) untuk Palestina, Syahrul Aidi Maazat, menyampaikan dinamika politik internasional, khususnya retaknya hubungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dapat menjadi peluang diplomatik baru bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

Pernyataan tersebut disampaikan Syahrul di sela 13th Meeting of the Permanent Committee on Palestine dalam rangkaian Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Gedung Nusantara, DPR, Senayan, Jakarta.

“Mudah-mudahan ini menjadi kebaikan. Kami mendengar dari media, Trump dan Netanyahu sedang mengalami ketegangan. Semoga ini membawa dampak positif bagi perjuangan Palestina. Ini bisa menjadi momentum penting,” ujar politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut dalam pertemuan, Senin (12/5).

Syahrul menekankan ketegangan tersebut dapat membuka ruang baru bagi tekanan diplomatik terhadap Israel. Ia mendorong agar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk memperkuat dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Lebih lanjut, ia mencontohkan pentingnya memanfaatkan momentum geopolitik, merujuk pada sejarah kemerdekaan Indonesia yang tercapai saat Jepang melemah akibat Perang Dunia II. “Kemerdekaan sering lahir dari momentum sejarah. Indonesia pun merdeka ketika penjajahnya melemah. Kita harus jeli melihat peluang yang sama untuk Palestina,” jelasnya.

Dalam forum internasional ini, Syahrul menegaskan komitmen DPRuntuk terus mengawal isu Palestina, serta memberikan dukungan konkret melalui forum-forum diplomatik antarparlemen. Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap posisi tegas pemerintah Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

“Kami optimistis Palestina akan merdeka. Dan saham Indonesia dalam perjuangan ini cukup besar. Kami bangga dengan sikap tegas pemerintah Indonesia, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan peran aktif Menteri Luar Negeri,” tambah Syahrul.

Ia juga mengingatkan dari seluruh peserta Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung, Palestina merupakan satu-satunya negara yang hingga kini belum merdeka. Oleh karena itu, menurutnya, semangat solidaritas dari konferensi tersebut harus kembali dihidupkan.

“Ini penting untuk diingat. Palestina adalah satu-satunya peserta Konferensi Asia-Afrika yang belum merdeka. Maka sudah saatnya negara-negara yang dulu bersatu dalam solidaritas, kini kembali memperkuat dukungan mereka,” tuturnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan