close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Ketua Komisi III DPR Dede Indra Permana Soediro. Foto dokumentasi DPR.
icon caption
Wakil Ketua Komisi III DPR Dede Indra Permana Soediro. Foto dokumentasi DPR.
Peristiwa
Kamis, 22 Mei 2025 16:15

DPR minta jaringan konten inses ditelusuri

Anggota DPR mendorong aparat penegak hukum untuk menelusuri jaringan distribusi kasus konten inses.
swipe

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dede Indra Permana Soediro, mendorong aparat penegak hukum untuk tidak hanya menghukum pelaku kasus konten inses yang tersebar melalui grup Facebook seperti “Fantasi Sedarah” dan “Suka Duka”, tetapi juga menelusuri jaringan distribusi dan pola penyebarannya di media sosial.

“Komisi III DPR mendorong aparat penegak hukum untuk menindak secara menyeluruh, bukan hanya pada pelaku, tetapi juga terhadap jaringan penyebaran konten serupa demi perlindungan menyeluruh terhadap masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja,” ujar Dede kepada wartawan, di DPR, Kamis (22/5).

Ia menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam penegakan hukum, termasuk transparansi proses dan efek jera. Dede menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Bareskrim Polri dalam mengungkap kasus tersebut dan berharap penyelidikan dapat menjangkau akar permasalahan.

Dede juga mengingatkan pentingnya literasi digital dan pengawasan bersama terhadap ruang digital, yang dinilainya harus melibatkan peran aktif keluarga, pendidik, serta masyarakat luas.

“Menjaga lingkungan digital yang sehat adalah tanggung jawab kita bersama. Negara harus hadir dengan tegas, dan masyarakat harus berperan aktif mengawal nilai dan norma yang berlaku,” tegasnya.

Menurut Dede, penanganan hukum harus dilakukan secara tegas dan menyeluruh, termasuk menelusuri jaringan distribusi konten yang melanggar norma dan hukum. Ia menegaskan perlindungan terhadap anak dan remaja harus menjadi prioritas.

“Saya sangat prihatin atas munculnya kasus ini. Tindakan seperti ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai nilai-nilai moral dan sosial bangsa,” ucap Dede.

Ia mendukung langkah cepat Polri dalam membongkar jaringan penyebar konten dan menekankan perlunya sinergi antara aparat, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menjaga moralitas publik.

Lebih lanjut, ia menyerukan pentingnya pengawasan aktif terhadap ruang digital. “Kita harus perkuat literasi digital, terutama bagi generasi muda. Peran orang tua dan guru sangat vital untuk membentengi mereka dari paparan konten yang menyimpang,” jelasnya.

Dede menilai kasus ini menjadi peringatan penting akan urgensi kolaborasi semua pihak untuk menciptakan lingkungan digital yang sehat, aman, dan bermartabat bagi seluruh warga negara.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan