Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti temuan penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar dalam proses produksi tahu di Jawa Timur. Hal ini muncul usai viralnya video dokumenter yang menunjukkan praktik tersebut dan menyuarakan kekhawatiran terhadap dampaknya bagi kesehatan masyarakat.
Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Surya Utama atau Uya Kuya, menyampaikan video dokumenter berjudul Indonesia’s Toxic Tofu Timebomb Poisoning Millions Daily telah menjadi perhatian dunia internasional.
“Video ini bukan hanya viral di Indonesia, tetapi juga sudah menjadi sorotan global. Ini menunjukkan kita perlu bergerak cepat untuk menanggapi persoalan ini secara serius,” ujar Uya dalam rapat dengar pendapat bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/5).
Ia menjelaskan dokumenter tersebut merekam aktivitas produksi tahu di kawasan sekitar Surabaya, Jawa Timur, yang menggunakan limbah plastik sebagai bahan bakar tungku. Menurutnya, praktik ini sangat membahayakan karena menghasilkan paparan zat beracun, baik melalui udara yang terhirup maupun makanan yang dikonsumsi.
“Ini bukan hanya soal residu plastik yang bisa masuk ke dalam tahu, tetapi juga paparan asap yang mengancam keselamatan pekerja dan masyarakat sekitar,” lanjutnya.
Uya menambahkan peringatan semacam ini bukan yang pertama. Sekitar lima tahun lalu, isu serupa juga sempat diangkat dalam dokumenter oleh media asing asal Australia. Ia menyayangkan kejadian tersebut terus berulang tanpa penanganan yang tuntas.
Sebagai langkah antisipatif, Komisi IX mendesak BPOM untuk meningkatkan pengawasan terhadap proses produksi pangan, terutama pada industri rumahan yang rawan praktik tidak higienis. BPOM juga diminta melakukan inspeksi langsung ke lokasi serta memperkuat edukasi kepada pelaku industri pangan terkait dampak penggunaan bahan bakar berbahaya.
Langkah ini diharapkan menjadi pemicu perbaikan menyeluruh dalam sistem pengawasan makanan, sekaligus menjadi momentum untuk membangun industri pangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.