Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merealisasikan janjinya untuk memberlakukan tarif baru bagi negara-negara mitra yang dianggap mengancam perekonomian AS. Sejak Senin (7/7) waktu Washington DC, Trump mulai mengirimkan surat berisi besaran tarif impor kepada belasan negara.
Trump mengunggah foto surat-surat itu di akun Truth Social miliknya. Salah satunya ialah foto surat ketetapan tarif impor dari AS untuk Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung. Korsel kena tarif 25%, serupa dengan pengumuman awal Trump pada 2 April 2025.
Dengan tambahan tarif dasar 10%, maka Korsel harus kena tarif hingga 35% dalam perdagangan dengan AS. Trump memperingatkan akan ada perang tarif jika pemerintahan Korsel melawan kebijakan Trump dengan menaikkan tarif barang-barang yang masuk ke Korsel dari AS.
"Jika untuk alasan apa pun Anda menaikkan tarif, maka angka tambahan tarif yang Anda pilih akan ditambahkan pada tarif 25% yang sudah kami berlakukan," tulis Trump.
Dalam surat itu, Trump berdalih harus menaikan tarif karena AS mengalami defisit pada neraca perdagangan dengan Korsel. Menurut dia, defisit terjadi karena bergai regulasi tarif dan non-tarif yang diberlakukan negeri asal K-pop itu.
”Kami dengan senang hati menghapus semua tarif jika Korsel berinvestasi dan membuka pabrik di AS. Korsel akan menjadi bagian dari kehebatan perekonomian nomor satu di dunia,” ujar Trump.
Total sudah ada 14 "surat cinta" yang dikirimkan Gedung Putih ke negara-negara mitra. Selain korsel, surat penetapan tarif impor dari AS juga dikirim negara-negara mitra dagang AS di berbagai belahan dunia lainnya, semisal Jepang, Malaysia, Afrika Selatan, Khazakstan, Thailand, dan Inggris.
Tarif untuk Malaysia dan Jepang sama-sama naik 1%, dari 24% menjadi 25%. Angka itu serupa dengan yang diumumkan Trump pada awal rencana pemberlakuan tarif baru, April lalu.
Tak semua negara kena tambahan tarif dari AS. Ada pula negara-negara yang berhasil menegosiasikan penurunan tarif. Vietnam, misalnya. Pada 2 April lalu, Trump menjatuhkan tarif balasan hingga 46% untuk negara tersebut. Setelah negosiasi alot, Washington sepakat tarif untuk Vietnam disunat hingga hanya 20%.
Inggris juga serupa. Mulanya, Trump memberlakukan tarif 25% untuk mobil-mobil pabrikan Inggris yang diekspor ke AS. Merespons kebijakan itu, pemerintah Inggris berjanji membenahi berbagai aturan perdagangan non-tarif. Trump melunak dan mengurangi biaya masuk mobil-mobil Inggris menjadi 10%.
Penurunan tarif juga berlaku untuk sejumlah negara di Asia Tenggara, semisal Myanmar, Kamboja, dan Laos. Sebagaiman isi surat Trump, Myamar turun tarifnya dari 44% ke 40%. Tarif Kamboja turun dari 49% ke 36% dan Laos dari 48% ke 40%.
Hukuman untuk negara anggota BRICS?
Sebelumnya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 10% kepada negara-negara anti-AS yang tergabung di BRICS atau turut menyokong kebijakan-kebijakan BRICS. Ancaman itu ia umbar dalam unggahan di akun Social Truth pribadinya, @realdonaldtrump.
"Setiap negara yang setuju dengan kebijakan-kebijakan anti-AS yang dikeluarkab BRICS akan disanksi tambahan tarif 10%. Tidak ada pengecualian untuk kebijakan ini," kata Trump.
Saat ini, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Indonesia, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Indonesia baru bergabung pada Februari 2025.
Indonesia sepertinya kena hukuman dari Trump. Sebagaimana diumumkan di awal, Trump memberlakukan tarif masuk sebesar 32% untuk barang-barang dari Indonesia.