close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Uzbekistan B/R Football
icon caption
Foto: Uzbekistan B/R Football
Peristiwa
Sabtu, 07 Juni 2025 08:28

"Uzbekistan, bukan mimpi yang tertunda tetapi kenyataan yang tiba tepat waktu"

Satu negara yang dulu hanya dikenal lewat gulat dan arsitektur kuno, kini akan tampil di pentas sepak bola dunia: Uzbekistan.
swipe

Tashkent memerah oleh kembang api dan suara klakson mobil yang tak henti membunyikan irama kemenangan. Di jalan-jalan ibu kota, para fans mengenakan syal biru-putih, menari dan menyanyikan lagu kebanggaan nasional. Setelah sekian dekade menanti, Uzbekistan akhirnya mencatatkan sejarah: untuk pertama kalinya, mereka lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

“Ini bukan sekadar lolos,” kata seorang suporter sambil menangis haru di depan Stadion Pakhtakor, “ini pembuktian bahwa kami bisa setara dengan yang terbaik!”

Euforia ini tak datang tiba-tiba. Uzbekistan mengamankan tiket ke Piala Dunia setelah melalui fase kualifikasi yang luar biasa solid. Mereka tampil sebagai salah satu tim paling konsisten di Asia, mengungguli negara-negara seperti Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab di grup neraka. Tak hanya pertahanan yang disiplin, tetapi lini serang Uzbekistan juga tajam, berkat kehadiran pemain-pemain muda yang kini menjadi wajah baru Asia di pentas sepak bola dunia.

Pesta perayaan itu pecah meski di laga ke-9, Uzbekistan hanya bermain imbang 0-0 kontra Uni Emirat Arab. Hasil itu sudah cukup membuat tim Asia Tengah itu bertengger di tangga yang membawa mereka lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. 

Meski satu laga lagi tersisa, Uzbekistan sudah mengoleksi 18 poin,  dan tidak bisa lagi dikejar oleh Uni Emirat Arab (14) dan Qatar (13).

Perjuangan Panjang dari Tengah Asia
Uzbekistan bukan negara asing dalam lanskap sepak bola Asia. Sejak merdeka dari Uni Soviet pada 1991, negara ini langsung mencuri perhatian dengan menjuarai Asian Games 1994 di Jepang. Namun setelah itu, sepak bola Uzbekistan seperti berjalan di tempat: sering menjanjikan, tetapi selalu gagal di titik penentuan.

Puncaknya terjadi di kualifikasi Piala Dunia 2014 dan 2018, ketika Uzbekistan hanya butuh satu kemenangan untuk lolos ke babak playoff, namun selalu terpeleset di saat genting. Kekalahan tipis, penalti yang gagal, dan mimpi yang kandas menjadi pengulangan menyakitkan bagi penggemar sepak bola mereka.

Membangun dari Akar
Namun rasa sakit itu akhirnya mendorong perubahan. Sekitar tahun 2018, Federasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) memutuskan untuk mengubah total pendekatan mereka. Tak lagi terpaku pada hasil jangka pendek, mereka mulai membangun dari level usia dini. Akademi-akademi seperti Bunyodkor Academy dan Pakhtakor Football School mulai dilengkapi fasilitas modern dan pelatih asing berlisensi UEFA.

UFA juga mengirim puluhan pemain muda ke program latihan di Eropa Timur dan Timur Tengah, serta membentuk tim U-17 dan U-20 yang terintegrasi langsung dengan klub-klub profesional. Perubahan besar datang saat mereka menunjuk pelatih dari luar negeri yang berpengalaman mengembangkan talenta, alih-alih hanya mengejar trofi instan.

“Kami menyadari bahwa lolos ke Piala Dunia bukan soal keberuntungan, tapi soal sistem,” kata Ravshan Irmatov, mantan wasit FIFA dan kini menjabat Wakil Ketua UFA.

Hasil kerja keras ini kini mulai terlihat. Pemain seperti Eldor Shomurodov yang tampil gemilang di Serie A bersama AS Roma dan Jaloliddin Masharipov yang bermain di liga-liga Arab menjadi simbol keberhasilan ekspor talenta. Tak hanya itu, generasi baru seperti Abbosbek Fayzullaev dan Umarali Rakhmonaliev telah mencuri perhatian pencari bakat Eropa. Dan tentu yang paling menjadi buah bibir adalah kehadiran Abdukodir Khusanov di klub elite Inggris Manchester City. Ini seperti penanda bahwa, Uzbekistan adalah nama yang akan muncul ke panggung dunia di 2026.

Uzbekistan akan tampil untuk pertama kalinya di panggung terbesar sepak bola dunia, dan ekspektasi pun mulai dibangun. Banyak yang memprediksi mereka akan menjadi "kuda hitam" di turnamen ini. Dengan skuad muda yang tangguh, kedisiplinan khas Asia Tengah, dan motivasi besar, Uzbekistan bisa saja mengejutkan dunia.

"Uzbekistan adalah salah satu tim yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir," ujar komentator senior AFC, John Duerden. "Mereka tidak hanya lolos, tapi mereka datang ke Piala Dunia sebagai tim yang tahu apa yang mereka lakukan."

Di tengah kembang api dan nyanyian di jalanan Tashkent, satu spanduk tergantung di jembatan layang pusat kota:

“From the Steppes to the Stars — Qatar gagal, tapi Amerika kami taklukkan!”

Satu negara yang dulu hanya dikenal lewat gulat dan arsitektur kuno, kini akan tampil di pentas sepak bola dunia. Uzbekistan telah tiba. Dan mereka tidak datang untuk sekadar jadi peserta.

“Kami bukan hanya mimpi yang tertunda. Kami adalah kenyataan yang tiba tepat waktu,” tulis seorang penggemar di media sosial. Piala Dunia 2026 kini punya cerita baru. Dan salah satu yang paling menarik datang dari jantung Asia Tengah. 

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan