PUIC 2025 jadi momentum perkuat solidaritas global, Ketua DPR soroti semangat kemanusiaan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menilai kehadiran para pemimpin parlemen dari berbagai negara dalam Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta sebagai sinyal positif atas keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah ajang diplomasi lintas batas tersebut.

Puan menyatakan forum ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan menjadi wadah nyata bagi diplomasi berbasis solusi. “PUIC 2025 akan menjadi forum lintas batas yang mengarah pada diplomasi berbasis solusi, bukan sekadar seremonial,” ujar politisi yang juga cucu Proklamator RI, Bung Karno dalam pernyataannya yang dikutip pada Senin (12/5).

Ia menegaskan melalui PUIC, Indonesia ingin membangun panggung kepemimpinan yang memperkuat solidaritas dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 silam.

“Lewat PUIC, kami akan membangun panggung kepemimpinan untuk menyatukan suara, memperkuat solidaritas, dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, sebagaimana telah diletakkan oleh para pendiri bangsa dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) dulu,” imbuh Puan.

Puan juga menyoroti pentingnya momen PUIC 2025 yang digelar berdekatan dengan peringatan 70 tahun KAA di Bandung, Jawa Barat pada 18 April 2025 lalu. Menurutnya, semangat Bandung masih sangat relevan dalam memperjuangkan kedaulatan, keadilan, dan kerja sama yang setara di tengah tantangan global saat ini.

“Spirit Bandung tidak berhenti di tahun 1955. Tahun 2025 adalah saat yang tepat bagi kita untuk menghidupkan kembali semangat solidaritas global Selatan-Selatan, dan PUIC adalah panggung strategis untuk itu,” tegas mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut.

Lebih lanjut, Puan mengajak masyarakat untuk mendukung kesuksesan perhelatan internasional ini. Menurutnya, partisipasi dan keterlibatan semua elemen bangsa sangat penting dalam menjadikan Indonesia sebagai pilar dialog dan kerja sama antarnegara Islam di dunia.