Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Hercules Rosario Marshal menyambangi kediaman mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn.) Sutiyoso di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (28/5) pagi. Hercules berkunjung untuk meminta maaf secara langsung kepada Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso.
Dalam pertemuan itu, Hercules didampingi Ketua Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur (FKPT), Erico Gutteres, Kabid Hukum DPP GRIB Jaya, Kabid Media DPP GRIB Jaya Marcel Gual, Wakabid OKK Junior, Panglima GRIB Jaya Marcelino M. Ximenes
Pertemuan Sutiyoso dan rombongan GRIB Jaya berlangsung hangat. Sutiyoso mengenang perjuangan heroik pasukan Kopassus dan Tenaga Bantuan Operasi (TBO) saat membela Timor Leste sebagai bagian dari NKRI.
Pada 1975, Sutiyoso pernah terlibat misi pembebasan Timor Leste. Ia menceritakan bagaimana hubungan emosional yang kuat terjalin melalui pengalaman berdarah-darah antara TNI dan TBO.
"Jadi sejarahnya kayak begitu gitu, kita punya sejarah hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan. Itu tidak bisa dilupakan," ujar Sutiyoso.
Ia pun menegaskan bahwa Hercules dianggapnya seperti adik dan anak sendiri. Kesalahpahaman yang terjadi dianggapnya sebagai hal yang manusiawi.
“Aku sama sekali gak masuk ke hati. Apalagi dia sudah minta maaf di media, itupun aku sudah terima minta maafnya dia dan sekarang datang lagi itu luar biasa bagi saya,” ungkap Bang Yos.
Dalam kesempatan itu, Hercules menyampaikan permintaan maaf atas ucapan spontannya yang sempat menyinggung Sutiyoso. Ia juga menyerahkan kain Timor sebagai simbol permintaan maaf secara adat Timor Leste.
"Mudah-mudahan bapak terima. Karena saya anggap bapak ini bapak saya sendiri. Kami ini dididik bapak-bapak dari baret merah, kami diajarin kesetiaan, diajari loyalitas," tutur Hercules.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Hercules menyambangi kediaman Bang Yos untuk minta maaf secara langsung.
"Saya apresiasi sikap rendah hati Hercules, karena dia mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Dia juga sudah gentle mendatangi langsung Bang Yos dan cium tangan," kata Sahroni dalam siaran pers kepada wartawan, Kamis (29/5).
Sahroni berharap kader-kader GRIB Jaya di daerah bisa meniru sikap pimpinan mereka. Dengan begitu, kasus-kasus aksi premanisme yang kerap melibatkan anggota GRIB Jaya tak terus berulang.
"Ini jadi contoh tentang bagaimana bersikap ksatria dan mau mengakui kesalahan. Jangan ada lagi yang bertindak premanisme," ujar Sahroni," ucap politikus NasDem itu.
Gerah dengan perilaku kader-kader GRIB Jaya yang kerap melanggar aturan, Hercules sempat menginstruksikan "bersih-bersih internal" terhadap seluruh struktur dan anggota GRIB Jaya di seluruh Indonesia. Instruksi itu disampaikan Sekjen GRIB Jaya Zulfikar di Jakarta, pekan lalu.
Instruksi tegas tegas itu disampaikan untuk merespons kabar penangkapan sejumlah orang yang disebut-sebut anggota GRIB Jaya di beberapa wilayah. Mereka ditangkap karena terlibat aksi premanisme dan aktivitas kriminal.
"Jika benar (anggota GRIB), maka perintah kepada para ketua untuk saat itu langsung mengeluarkan surat pemberhentian, pemecatan secara tidak hormat kepada oknum-oknum yang tertangkap, terbukti oleh pihak kepolisian," kata Zulfikar.