Cak Imin: Selamat Pak Menag, pelaksanaan haji lancar

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengapresiasi pelaksanaan haji 2022. Setelah dua tahun pandemi, pelaksanaan haji tahun ini dinilai amat baik dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Cak Imin, panggilan Muhaimin Iskandar, bersyukur pelaksanaan haji berjalan baik setelah dua tahun ditutup karena pandemi Covid-19. "Semua berjalan lancar. Berbagai hambatan di lapisan paling bawah tidak muncul," ujar Muhaimin saat rapat koordinasi dengan Amirul Hajj dan tim pengawas haji di Hotel Retaj al Rayyan, Makkah, disitat dari laman Kemenag, Rabu (6/7)

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan haji berjalan cukup baik. Hanya ada beberapa isu di level elite, khususnya terkait visa furada dan penambahan kuota 10 ribu.

"Semua liku-liku, semua lancar. Penambahan mendadak kuota 10 ribu itu juga bisa kita putuskan dengan cepat," ujar Muhaimin.

Karena ini, Muhaimin secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. "Selamat kepada Pak Menteri Agama dan seluruh jajaran, para rombongan Amirul Hajj yang telah melaksanakan dengan baik. Saya mendengarkan dua ribu lebih petugas haji yang disiapkan dan dilaksanakan secara rapih," jelas Cak Imin.

Muhaimin mengatakan, undang-undang tentang pelaksanaan haji yang memerintahkan pemerintah menjadi pelaksana haji masih relevan dan efektif. Ia mengakui berulangkali ada isu swastanisasi haji.

"Kita bersyukur pelaksanaan semakin baik. Jemaah dapat subsidi yang bagus dari seluruh sistem yang ada. Ini bukti UU masih relevan sembari mengantisipasi perubahan cara kerja Arab Saudi yang terus berubah," ujarnya.

Muhaimin juga mengapresiasi serapan jemaah haji tahun ini cukup baik. Jumlah calon haji yang batal berangkat hanya 0,17%. Tahun ini Indonesia mendapatkan kuota hari sebesar 100.051 orang.

Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu menunjukkan, jumlah calon haji kuota reguler yang berangkat dan telah tiba di Makkah 92.825 orang. Yang batal berangkat 157 orang atau 0,17% dari kuota reguler.

Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan lima tahun terakhir. Tahun 2015, misalnya, jumlah batal berangkat 0,48% dari kuota reguler 155.200 orang. Begitu juga tahun 2016 yang batal berangkat 0,49% dari kuota reguler 155.200. Lalu 2017 sebanyak 0,46% dari kuota reguler 204.000. 

Kemudian di tahun 2018 sebanyak 0,32% dari kuota reguler 204.000. Dan di tahun 2019 sebanyak 0,59% dari kuota reguler sebanyak 214.000 jemaah.