CiGMark survei elektabilitas 18 tokoh, 4 nama teratas terdongkrak eksposur media

Pendiri lembaga riset CiGMark Setia Darma menilai, eksposur atau sorotan media terhadap mereka yang digadang-gadang sebagai kandidat calon presiden atau calon wakil presiden membuat publik lebih mengenal sosok tersebut. Menurutnya, ini berpotensi memicu peningkatan elektabilitas dari tokoh tersebut.

Hal ini berkaitan dengan hasil survei Peta Dukungan Calon Presiden 2024 yang dirilis CiGMark, Selasa (5/7). Temuan survei terhadap elektabilitas 18 tokoh menunjukkan empat nama teratas, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.

"Eksposur ke publik akan membuka wawasan masyarakat terhadap sosok tersebut. Masyarakat merasa perlu mencari, dan akhirnya mereka memutuskan suka atau tidak," ujar Setia dalam keterangannya usai konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/7).

Setia menyebut, hasil survei elektabilitas masih didominasi oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Kendati demikian, menurutnya, posisi Ketum Gerindra cenderung stagnan karena kurangnya sorotan.

"Prabowo Subianto saya lihat tidak ada perubahan, belum terekspose cukup banyak oleh media, kemudian masih banyak diam," katanya.

Kemudian, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan mendapatkan eksposur yang cukup tinggi. Menurut Setia, sorotan terhadap Ganjar Pranowo terkait dengan konflik internal partai, dan Anies Baswedan dengan penyelenggaraan event Formula E.

"Awareness publik terhadap Formula E besar, mereka mendengar isu ini cukup tinggi, dan mereka mengikuti ini," terang Setia.

"(Konflik internal) Itu yang membuatnya naik, akan diperbincangkan, diekspos oleh media. Orang juga mencari siapa sosok Ganjar, kesukaan terhadap Ganjar tinggi juga, akhirnya mungkin menjatuhkan pilihan pada Ganjar," sambungnya.

Sementara berdasarkan survei, Ridwan Kamil muncul dalam daftar nama capres yang menonjol. Meski elektabilitasnya berada di angka 9,5%, menurut Setia, terjadi peningkatan yang mengarah ke jajaran papan atas daftar capres.

"RK di sini kita lihat ada peningkatan, walau tidak terlalu signifikan, tapi ada peningkatan seolah-olah dia mau promosi ke papan atas," kata Setia.

Untuk diketahui, survei CiGMark dilakukan pada 9-17 Juni 2022 di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini melibatkan 1.200 responden berusia di atas 15 tahun.

Wawancara dilakukan dengan kuesioner elektronik atau Computer Assisted Personal Interview (CAPI). Metode survei yang dilakukan menggunakan Multistage Random Sampling, dengan margin of error dari survei sebesar 2,9%.

Survei ini memotret kinerja pemerintah dan lembaga negara serta peta dukungan capres menjelang 2024.