sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Diminta mundur Majelis PPP, Suharso: Enggak sesuai mekanisme

Suharso sempat diminta mundur sebagai Ketua Umum DPP PPP menyusul pidatonya tentang amplop kiai membuat gaduh bahkan memicu gelombang aksi.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 29 Agst 2022 19:31 WIB
Diminta mundur Majelis PPP, Suharso: Enggak sesuai mekanisme

Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, memastikan tidak akan meninggalkan jabatannya di partai. Padahal, sempat diminta mundur oleh para pimpinan Majelis PPP.

"Itu enggak sesuai mekanisme," ujarnya kepada wartawan, Senin (29/8).

Oleh karena itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini enggan meresponsnya. Apalagi, imbuh dia, "Saya enggak terima suratnya."

Ketua Majelis Syariah PPP, KH Mustofa Aqil Siraj; Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M. Mardiono; dan Ketua Majelis Kehormatan PPP, KH Zarkasih Nur, sebelumnya meminta Suharso menanggalkan posisi ketua umum. Ini tertuang di dalam surat tertanggal 11 Agustus 2022 yang mereka layangkan. 

Ada beberapa poin yang melatarbelakangi surat itu dikirim kepada Suharso. Yakni, pidatonya tentang "amplop kiai" dinilai membuat internal gaduh bahkan memicu gelombang aksi, sempat ramai pemberitaan soal kehidupan rumah tangganya, dan tidak naiknya elektabilitas PPP.

Sementara itu, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, sebelumnya menilai, PPP memiliki aturan main dan mekanisme sendiri terkait proses pergantian ketua umum. Namun, para pimpinan Majelis diyakini memiliki alasan kuat di balik desakan Suharso mundur.

"Kan, mundur tidak bisa hanya karena alasan like or dislike, tapi lebih kepada alasan yang fair. Misalnya, kalau memang enggak ada prestasi atau persoalan moral dan etika," paparnya kepada Alinea.id, Selasa (23/8).

Menurut Ipang, sapaan Pangi, Suharso sebaiknya mundur jika tak memiliki legitimasi dari penggurus demi kebaikan PPP. "Sebab, kepercayaan itu yang mahal."

Sponsored

Dia berpendapat, kekisruhan ini pun bakal berdampak buruk bagi PPP pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 apabila tidak segera diatasi. Karenanya, Ipang menyarankan Partai Ka'bah segera melakukan konsolidasi guna menyolidkan internal.

"Kalau dari sekarang lebih bagus dan lebih cepat konsolidasi ketimbang nanti dualisme dan ribut sudah mendekati pemilu. Akibatnya, bisa enggak fokus," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid