sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPR duga banyak pejabat di Papua danai KKB, BIN diminta turun tangan

Dave Laksono minta aparat kumpulkan data serta bukti dugaan keterlibatan pejabat daerah biayai KKB Papua.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 23 Sep 2021 15:42 WIB
DPR duga banyak pejabat di Papua danai KKB, BIN diminta turun tangan

Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono menyebutkan, ada indikasi pejabat tinggi pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II di Papua ikut membiayai gerakan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Laporan yang masuk di Komisi, banyak pejabat tinggi Papua di tingkat I dan tingkat II membiayai gerakan teroris dengan memberikan senjata, uang, dan mencari pelatih untuk melatih personel," ujar Dave dalam diskusi bertajuk "Jalan Terjal Pemberantasan KKB di Papua", di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/9).

Dave menyebut, dugaan keterlibatan pejabat tinggi tersebut terlihat dengan sengaja melakukan penyerangan, merusak fasilitas umum, dan fasilitas sosial untuk berbagai kepentingan. Kepentingannya, lanjutnya, diduga agar tidak mengganggu kebijakan dan kepentingan daerah serta membakar bangunan untuk dibangun yang baru.

"Diduga banyak pejabat daerah di Papua masih turut bermain, siapa dan apa jabatan mereka, itu tugas aparat keamanan untuk membukanya," ujar politikus Partai Golkar ini.

Dave meminta Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI memantau dan mengumpulkan data serta bukti dugaan keterlibatan pejabat daerah tersebut. Menurut dia, kalau sudah ditemukan bukti maka harus diproses secara hukum.

Dia meminta BIN, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendeteksi aliran dana yang membiayai aktivitas gerakan teroris KKB di Papua.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Nemangkawi, Rabu (22/9), menggerebek rumah di Jalur I bawah, Kompleks Ambruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, yang dijadikan tempat penyimpanan senjata api beserta amunisi untuk teroris KKB.

Waka Ops II Nemangkawi Papua, Kombes Pol Muhammad Firman, menyebutkan, penggerebekan tersebut dilakukan berkat laporan dari masyarakat.

Sponsored

"Berawal dari laporan masyarakat bahwa ada sebuah truk dinas berpelat merah milik Pemda Yahukimo yang dicurigai oleh masyarakat membawa muatan sekelompok orang dan sejumlah barang bukti," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (22/9).

Dari laporan masyarakat tersebut, Tim Operasi Nemangkawi melakukan pemeriksaan terhadap keberadaan truk tersebut. Hasil pemeriksaan ditemukan sekelompok orang dengan barang bukti di dalam bak truk dan langsung diamankan bersama dengan sopir truk yang merupakan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Yahukimo berinisial ES.

"Sopir truk tersebut lalu dibawa ke mako Polres Yahukimo untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Firman mengatakan, dari pengembangan pemeriksaan terhadap sopir truk itu, Tim Ops Nemangkawi kembali melakukan penggerebekan rumah yang diduga merupakan tempat persembunyian sejumlah barang bukti.

Terdapat 28 jenis barang bukti yang diamankan dalam penggerebekan tersebut, di antaranya 26 butir amunisi 5,6 5TJ, delapan butir amunisi 38 SPC, satu magasin M-16, satu pasang pakaian loreng KNPB, sejumlah senjata tajam, laptop, busur, HT ICO, Radio Rig (Kenwood), Printer Epson L360, PC Toshiba, komputer Lenovo.

"Selain oknum ASN Pemkab Yahukimo berinisial ES itu juga diketahui menyimpan amunisi dan magasin 5.56," kata dia.

Sebelum penggerebekan, pada 27 Agustus 2021 Tim OPS Nemangkawi berhasil mengamankan oknum ASN Pemkab Yahukimo yang juga merupakan camat atau kepala distrik yang berinisial EB bersama 15 orang lainnya yang diduga simpatisan KNPB dan KKB wilayah Yahukimo.

Dari 15 orang tersebut, Tim Operasi Nemangkawi berhasil mengungkap lima di antaranya DPO Polres Yahukimo yang melakukan serangkaian pembunuhan sadis di Kabupaten Yahukimo beberapa waktu lalu yang mengakibatkan masyarakat sipil dan anggota Polri maupun TNI meninggal dunia.

Kemudian pada 23 Agustus 2021, Tim Operasi Nemangkawi berhasil membebaskan karyawan PT Indo Papua yang disandera KKB Wilayah Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Firman menambahkan segala upaya penegakan hukum terhadap KKB yang selalu mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Yahukimo terus dilakukan.

KKB Yahukimo dikenal sebagai kelompok pembunuhan secara sadis, dipimpin Ananias Yalak atau dikenal dengan sebutan Senat Soll. "Senat Soll berhasil diamankan oleh Tim Ops Nemangkawi pada 2 September 2021," pungkas Firman.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid