sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fadli Zon siap hadapi Farhat Abas soal Ratna Sarumpaet

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon siap menghadapi laporan Farhat Abas atas kasus dusta Ratna Sarumpaet.

Sukirno
Sukirno Jumat, 05 Okt 2018 04:33 WIB
Fadli Zon siap hadapi Farhat Abas soal Ratna Sarumpaet

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon siap menghadapi laporan Farhat Abas atas kasus dusta Ratna Sarumpaet.

Pengacara Farhat Abas melaporkan Ratna Sarumpaet, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan 15 tokoh lain kepada Bareskrim Polri atas penyebaran berita bohong alias hoax.

Fadli Zon menyatakan siap jika dirinya dilaporkan ke kepolisian maupun ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menyusul pernyataan Ratna Sarumpaet yang mengakui dirinya tidak dikeroyok.

"Saya yang mendapat cerita bahwa Ratna Sarumpaet dikeroyok oleh orang tidak dikenal menjadi berempati. Ratna yang selama ini saya kenal adalah orang yang berintegritas tinggi dan selalu membela rakyat," kata Fadli Zon kepada pers di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (4/10).

Menurut Fadli Zon, ternyata pada kesempatan berikutnya, Ratna mengaku wajahnya bengkak bukan karena dikeroyok orang, melainkan karena operasi plastik.

"Saya menyayangkan sikap Ratna Sarumpaet yang ternyata membohongi publik dengan mengaku telah dianiaya oleh orang tak dikenal," kata Wakil Ketua MPR RI ini.

Jika pernyataannya yang membela Ratna Sarumpaet akan dilaporkan ke kepolisian atau ke MKD, dia mempersilakan.

"Kalau saya mau dilaporkan silakan saja. Namun, yang penting penanganan oleh kepolisian tidak standar ganda," katanya.

Sponsored

Fadli menceritakan bahwa dirinya pernah melaporkan politikus Partai NasDem Victor Laskodat ke kepolisian. Akan tetapi, ternyata laporannya tidak ditindaklanjuti dengan alasan memiliki hak imunitas sebagai anggota DPR RI.

"Jangan sampai karena saya berada di luar pemerintahan, lalu diperlakukan tidak adil," katanya.

Menurut dia, Partai Gerinda pun merasa dirugikan dengan sikap Ratna Sarumpaet yang melakukan pembohongan.

"Kami tidak biasa berbohong. Pak Prabowo juga begitu tahu Ratna berbohong, dia langsung meminta maaf," katanya.

Fadli Zon bersama Prabowo Subianto (Facebook).

Tak mundur

Sementara itu, Fadli mengatakan Prabowo Subianto tidak akan mundur dalam kontestasi Pemilu Presiden 2019 setelah adanya kasus Ratna Sarumpaet.

Menurut Fadli, kasus Ratna merupakan persoalan kecil sehingga tidak selayaknya direspons berlebihan dengan pengunduran diri Prabowo.

"Enak saja, memangnya apa? Ini persoalan kecil bahwa ada insiden seperti ini mungkin Ratna juga berbohong baru kali ini, saya juga tidak tahu," kata Fadli.

Ia menilai respons Prabowo membela dugaan penganiayaan terhadap Ratna merupakan sikap jujur karena merasa terusik dengan pengakuan Ratna.

Menurut dia sikap terusik Prabowo tersebut didasari adanya perlakuan yang tidak menyenangkan yang dialami Neno Warisman dan Novel Baswedan sehingga jangan sampai terulang kembali.

"Ada yang namanya indikator-indikator yang membuat orang mempunyai kekhawatiran, ketakutan, bahwa kekerasan ini bisa menjadi modus. Kami ingin mengungkap ini," ujarnya.

Fadli yang merupakan anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu meyakini kasus tersebut tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo.

Hal itu menurut dia karena masyarakat akan melihat apa yang dilakukan Prabowo adalah membela kemanusiaan dan menegakkan hukum yang sesuai kalau itu terjadi penganiayaan.

"Saya kira orang akan melihat seperti itu bahwa Prabowo memang mau membela. Akan tetapi, begitu kita tahu yang bersangkutan membohongi kita, ya. kita juga harus meminta maaf," katanya.

Setelah kejadian itu, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menerima informasi.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mendesak Prabowo mundur dalam kontestasi Pilpres 2019 karena ikut menyebarkan kebohongan Ratna. (Ant).

Berita Lainnya
×
tekid