sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahfud MD minta FKPPI tidak menjadi ormas pembuat kegaduhan

Mahfud MD sebut ormas pembuat kegaduhan disorot presiden.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 20 Des 2021 19:11 WIB
Mahfud MD minta FKPPI tidak menjadi ormas pembuat kegaduhan

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) tidak berbuat onar seperti organisasi kemasyarakatan (ormas) lainnya.

Menurut Mahfud, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyoroti ormas yang kerap membuat gaduh. Mahfud juga menyebut, belakangan ini sering melihat adanya ormas yang melanggar hukum. Oleh karena itu dia berharap, FKPPI menjauhi kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum.

"Memang akhir-akhir ini kita sering melihat ada ormas yang sering melanggar hukum dan melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat. Saya berharap, mumpung FKPPI belum dicirikan sebagai organisasi seperti ini, saya berharap dapat menjauhi tindakan yang tidak pantas sebagai anak bangsa," kata Mahfud saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Munaslub ke-10 FKPPI di Hotel Sultan Residence, Jakarta, Senin (20/12).

Mahfud menegaskan, kewajiban ormas sudah diatur undang-undang, di antaranya melaksanakan kegiatan sesuai tujuan organisasi, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, memelihara nilai agama dan budaya, moral etika dan moral sosial. Dia menekankan, kewajiban ormas sangat penting dilakukan, tidak hanya karena takut pada hukum, melainkan juga patuh terhadap nilai Pancasila.

Sponsored

"Oleh sebab itu, jangan hanya mau tunduk terhadap Pancasila, UUD saja. Ini bagus. Tapi lebih bagus kalau saudara tunduk pada nilai Pancasila, juga agama, budaya, moral/etika. Itu nilai Pancasila," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo mengatakan, munas bukan sekadar untuk pergantian kepengurusan, melainkan juga untuk konsolidasi dan memperkokoh FKPPI dalam bela negara. Pontjo menuturkan, bela negara itu berupa menjaga dari ancaman-ancaman yang bentuknya semakin kompleks. Ancaman terhadap negara sekarang ini, katanya, berbeda dengan ancaman terhadap negara 76 tahun yang lalu.

"Sekarang ini semakin kompleks, sehingga perlu peran seluruh elemen bangsa dalam bela negara dalam konteks merawat cinta tana air, bangsa dan negara," ujar Pontjo di sela-sela kegiatan Munas FKPPI.

Berita Lainnya
×
tekid