sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Politikus Demokrat nilai Jokowi mempertontonkan kebodohan soal pemimpin berambut putih

Jokowi dianggap hanya membaca teks saat ucapkan kriteria sosok pemimpin yang memikirkan rakyat.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 28 Nov 2022 11:05 WIB
Politikus Demokrat nilai Jokowi mempertontonkan kebodohan soal pemimpin berambut putih

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai justru mempertontonkan dan melakukan pembodohan karena menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat rambutnya sampai berwarna putih.

"Apa yang dilakukan Pak Jokowi sejatinya adalah praktek mempertontonkan kebodohan dan pembodohan. Tak ada satu pun literatur pada berbagai studi kepemimpinan yang bisa ditemukan bahwa keriput dan rambut putih adalah ciri pemimpin yang tahu penderitaan rakyat dan pro rakyat," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, kepada wartawan Senin (28/11).

Menurutnya, keriput dan rambut putih lebih tepat sebagai tanda-tanda penuaan.

Kamhar menilai, Jokowi tidak memahami isi pidatonya, karena hanya membaca teks yang disiapkan. Sebab, hal serupa juga pernah terjadi di awal pemerintahannya saat Presiden Jokowi menandatangani peraturan presiden (Perpres) yang menaikkan nilai uang muka pembelian kendaraan bagi pejabat negara pada 2015.

"Namun jika ini dilakukan secara sadar, sebagai bentuk endorsment terhadap calon presiden yang dipersiapkan dan dikehendakinya pada Pilpres 2024 mendatang, ini tidak etis dan berpotensi besar mencederai demokrasi," ucap Kamhar.

Meski kode-kode yang dikeluarkan Jokowi hanya untuk kepentingan internal partai, namun, tetap saja pernyataan tersebut terlalu berlebihan. Diketahui, PDIP kini tengah dihadapkan pada dua pilihan kader terbaiknya untuk mempengaruhi pengambil keputusan terhadap siapa yang nantinya akan diajukan sebagai capres.

Kamhar juga menyesalkan terkait pemakaian Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dalam acara relawan Gerakan Nusantara Bersatu pada Sabtu (26/11). Padahal, Pemerintah melarang penggunaan GBK di luar pertandingan sepak bola. Namun, justru GBK bisa digunakan untuk kegiatan pertemuan relawan dengan Jokowi.

"Tak hanya substansi kegiatannya yang bermasalah, pemilihan tempat dan waktunya pun tak tepat. Publik penting memiliki kesadaran agar tak lagi salah dalam memilih calon pemimpin yang hanya bermodalkan pencitraan yang dibangun di atas tumpukan kebohongan," tutur Kamhar.

Sponsored

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan, ribuan relawan untuk memilih pemimpin di 2024. Menurut Jokowi, seorang pemimpin terlihat dari bagaimana penampilannya.

"Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya," ucap Jokowi dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).

Berita Lainnya
×
tekid