Ketua Relawan curhat rezim partai tak menghendaki Ganjar

Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania Immanuel Ebenezer, menyampaikan kekhawatirannya jika pada pencapresan 2024, asas kekuasaan akan lebih dominan dibandingkan membangun demokrasi di Indonesia yang lebih baik.

“Saya takut khawatirnya, orientasi 2024 itu tentang kekuasan dan bukan bagaimana penguatan demokrasi. Itu yang harus kita garis bawahi,” kata Immanuel dalam acara yang bertajuk “Pro dan Kontra Pencapresan Anies Baswedan” oleh Narasi Insititute secara daring, Jumat (14/10).

Padahal, gagasan dan program untuk ke depannya sangat penting dilakukan di pencapresan 2024. Tetapi karena asas kekuasaan mendominasi, maka yang terjadi bukanlah membangun demokrasi, melainkan lebih ke arah kekuasaan. Demokrasi sangat dibutuhkan agar menghasilkan bangsa Indonesia yang beradab.

“Demokrasi yang bagus kan membicarakan tentang gagasan dan program. Bukan bagaimana merebut kekuasaan. Itu yang saya khawatirkan. Kalau itu terjadi, maka bangsa kita akan mundur, bukan lagi bangsa yang beradab dalam demokrasi,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan permasalahan dari Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas sangat tinggi.

“Ini kan problem juga buat mas Ganjar. Mas Ganjar ini secara elektabilitas kan tinggi, tetapi kita lihat ternyata rezim partai tidak menghendaki. Nah, ini kan pertarungan antara kelompok elite dan kelompok yang dihendaki rakyat. Kalau kita lihat hasil riset-riset lembaga survei, mas Ganjar kan tetap yang paling atas. Tetapi problemnya sama, tidak memiliki partai,” katanya.

Dia membandingkan Anies Baswedan yang juga memiliki elektabilitas tetapi tidak memiliki partai.

"Nah hari ini kan lumayan juga Anies Baswedan mendapatkan dukungan dari Nasdem. Walaupun sebenarnya masih rawan. Sedangkan Ganjar yang saya dukung hari ini, tidak ada partai yang mau mendukung,” tambahnya.