sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPU petakan tantangan penggunaan teknologi pada Pemilu 2024

KPU akan memulai pemanfaatan dari teknologi informasi dalam bentuk digitalisasi informasi terkait pelaksanaan pemilu.

Raihan Putra Tjahjafajar
Raihan Putra Tjahjafajar Kamis, 20 Okt 2022 22:11 WIB
KPU petakan tantangan penggunaan teknologi pada Pemilu 2024

Anggota KPU Divisi Data dan Informasi Betty Epsilon Idroos mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki komitmen dalam pemerataan jangkauan teknologi informasi pada pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi KPU.

“Menurut saya, itu salah satu tantangan kami. Kita tersebar di 17.000 pulau, dengan segala bentuk perbedaan, baik secara teknologi dan keterendahan informasi,” kata Betty, dalam acara disksusi yang bertajuk “Digitalisasi Pemilu 2024: Menuju Penguatan Demokrasi” oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia secara virtual, Kamis (20/10).

Perubahan Pemilu 2024 menjadi digitalisasi, menjadi wujud transformasi digital dalam proses pemilu di Indonesia. Betty mengatakan, KPU akan memulai pemanfaatan dari teknologi informasi dalam bentuk digitalisasi informasi terkait pelaksanaan pemilu. Karena sangat penting mendukung transformasi kepemiluan dari yang bersifat konvensional ke arah digitalisasi.

KPU telah memetakan semua tantangan dan mencari jalan solusinya. Untuk itu, KPU akan membuat semacam indeks untuk keterendahan informasi melalui teknologi yang dimiliki bahkan oleh KPU-KPU se-Indonesia.

“Jadi tantangan itu harus kita jawab karena kondisi bangsa Indonesia sangat beragam,” tambahnya.

Peneliti Senior Netgrit Hadar Nafis Gumay  mengatakan, digitalisasi Pemilu 2024 menjadi hal yang paling penting dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait proses berjalannya pelaksanaan pemilu nanti. Pelaksanaan tahapan pemilu untuk memastikan SDM yang memang sudah berada di bidangnya yakni TI. 

Dia juga menyebutkan, perlu ada persiapan penggunaan teknologi dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024, di antaranya, SDM yang tidak gagap teknologi atau gaptek.

“Kalau kita menggunakan teknologi, kita harus lampaui situasi itu, harus kita selesaikan itu. Jadi persiapan menjadi sangat penting,” katanya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid