sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menerka arah dukungan Jokowi pada Pilpres 2024: Prabowo atau Ganjar?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk figur yang didukungnya, dalam beberapa kesempatan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 30 Nov 2022 14:24 WIB
Menerka arah dukungan Jokowi pada Pilpres 2024: Prabowo atau Ganjar?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk figur yang didukungnya, dalam beberapa kesempatan. Itu disampaikan secara eksplisit maupun implisit.

Misalnya, saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo, Mei lalu, Jokowi secara tersirat memberikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo. Itu tecermin dari pernyataannya tentang rambut putih dan kerutan sebagai ciri calon presiden (capres) yang layak dipilih, apalagi Ganjar menghadiri kegiatan tersebut.

Belakangan, dalam beberapa momentum, arah dukungan Jokowi cenderung kepada Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. Dia secara terbuka mengakui pro Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut saat menghadiri pembukaan Indo Defence 2022.

Pun demikian kala menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo, awal November silam. Kala itu, Jokowi menyebut 2024 merupakan jatahnya Prabowo.

Selanjutnya, saat menghadiri acara relawan di Gelora Bung Karno (GBK), akhir pekan lalu, Jokowi kembali mengungkit ciri capres yang layak dipilih: berambut putih dan memiliki kerutan di dahi. Tanda-tanda fisik ini diklaim muncul karena menjadi bukti memikirkan rakyat.

Beberapa hari berselang, tepatnya Selasa (29/11) di Surabaya, Jokowi mengonfirmasi ciri pemimpin pro rakyat juga dimiliki Prabowo. Lantas, ke mana sebenarnya arah dukungan Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024?

Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim, menerangkan, Jokowi memunculkan sinyal dukungan terhadap capres-capres yang berpeluang maju karena memiliki kepentingan. Setidaknya agar estafet pembangunan yang dimulainya dapat berlanjut.

"Dari tiga nama capres yang saat ini sudah memiliki tingkat eleksi mapan, yakni Prabowo Subianto, Ganjar pranowo, dan Anies R. Baswedan, sinyal dukungan yang paling kuat hanya mengarah ke dua nama capres, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Dari sinyal-sinyal ini, tidak terlihat sama sekali tanda-tanda dukungan mengarah ke Anies Baswedan," tuturnya kepada Alinea.id, Rabu (30/11).

Sponsored

Menurutnya, arah dukungan Jokowi kepada Prabowo lebih menguat daripada Ganjar. Ini tidak terlepas dari kompetensi dalam menghadapi tantangan ke depan.

Abdul Hakim menilai, Jokowi memahami betul tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depannya. Misalnya, meningkatnya ketegangan global akibat invasi Rusia ke Ukraina; konflik di Laut China Selatan (LCS) antara antara China, Taiwan, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Vietnam; serta risiko resesi ekonomi.

Oleh sebab itu, diperlukan langkah antisipasi yang sangat baik dan pemimpin yang dapat menjaga stabilitas politik nasional guna melanjutkan pembangunan. Dengan demikian, Pilpres 2024 menjadi momentum penting.

"Pemimpin yang memiliki rekam jejak yang bisa menjadi jawaban ancaman situasi global ini mutlak dibutuhkan. Dan hemat saya, di antara calon-calon pemimpin Indonesia yang memiliki tingkat eleksi yang sudah baik saat ini, Prabowo Subianto menjadi jawaban satu-satunya terkait ancaman global ini," ungkapnya.

"Dengan rekam jejak pergaulan internasional, background militer yang melekat, serta punya trah seorang ekonom, tentu Prabowo Subianto memiliki cukup kompetensi untuk melakukannya. Sementara, jika antisipasi ini dibebankan kepada Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan, level keduanya masih jauh," imbuh dia.

Dengan demikian, Abdul Halim berpendapat, sinyal-sinyal dukungan Jokowi kepada eks Danjen Kopassus menguat. "Kebutuhan adanya kestabilan politik nasional dalam rangka melanjutkan pembangunan sepertinya akan cukup bisa diemban oleh Prabowo Subianto."

Kondisi ini, lanjutnya, selaras dengan hasil survei SSI pada awal November lalu. Isinya, selain Jokowi (29,3%), masyarakat percaya tokoh yang bisa mengantisipasi dampak ancaman ketegangan global terhadap situasi keamanan, politik, dan ekonomi Indonesia adalah Prabowo (39,1%).

"Nama Ganjar dan Anies (6,8%) tidak banyak dipercaya bisa melakukan langkah antisipasi terkait ancaman global ini," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid