Minat IPO tetap tinggi di tengah pandemi
Terdapat 15 perusahaan yang berencana melakukan IPO di BEI.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat minat perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih cukup tinggi di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai tanggal 4 Juni 2020, terdapat 15 perusahaan yang berencana melakukan pencatatan saham di BEI.
"Minat perusahaan untuk IPO masih positif dan cukup tinggi. Hal ini tercermin dari jumlah perusahaan yang terdapat di pipeline IPO saham dan obligasi atau sukuk di BEI," kata Nyoman, dari Jakarta, Kamis (4/6).
Menurut Nyoman, kondisi pandemi Covid-19 saat ini memiliki tantangan tersendiri dan berdampak pada semua aspek. Tidak terkecuali pasar modal dan perusahaan yang mencari pendanaan melalui IPO.
Nyoman menyebut 15 perusahaan yang berminat melakukan IPO tersebut bergerak pada beberapa sektor. Rinciannya, enam perusahaan berasal dari sektor perdagangan serta jasa dan investasi. Lalu, tiga perusahaan berasal dari sektor properti serta real estate dan konstruksi bangunan, serta enam perusahaan bergerak pada sektor agriculture, industri dasar dan kimia, keuangan, serta konsumer.
Selain itu, lanjut Nyoman, saat ini terdapat 24 issuer akan menerbitkan 28 emisi obligasi atau sukuk yang berada dalam pipeline di BEI.
Tingginya minat melakukan penerbitan, kata Nyoman, juga tidak terlepas dari dukungan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dukungan tersebut di antaranya adalah pemberian relaksasi jangka waktu umur Laporan Keuangan dan Laporan Penilai dalam rangka penawaran umum, yaitu selama dua bulan.
"OJK bersama BEI senantiasa akan membuat kebijakan yang memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam rangka mendapatkan pendanaan dan membuat kondisi pasar yang kondusif di tengah masa pandemi ini," tuturnya.