sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PDIP gencar kritik Anies, NasDem: Pilkada masih jauh

Serangan politikus PDIP itu dianggap bermuatan politis. Disinyalir terkait Pilkada Jakarta 2024.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 29 Sep 2020 20:26 WIB
PDIP gencar kritik Anies, NasDem: Pilkada masih jauh

Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta, Gembong Warsono, disarankan mengurangi kritiknya terhadap Gubernur Anies Baswedan, khususnya mengenai kebijakan penanganan pandemi coronavirus baru (Covid-19). Alasannya, "serangannya" cenderung bermuatan politis, sementara kontestasi politik masih lama.

"Ingat Bung, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) DKI masih jauh. Kerja dulu dan kurangi kunker (kunjungan kerja)," cibirnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/9). Pilkada Jakarta, sesuai regulasi, rencananya diadakan 2024 sekalipun masa jabatan kepala daerah definitif berakhir 2022.

Gembong diketahui gencar melayangkan kritik terhadap Anies, terutama kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tentang penanganan pandemi. Terakhir, dirinya berpendapat, keputusan memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sarat kepentingan politik.

Bagi Bestari, pernyataan itu ngawur lantaran keputusan memperpanjang PSBB berdasarkan pertimbangan matang dan perencanaan terukur. Apalagi, melibatkan pakar, khususnya akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

Dirinya juga berpendapat, justru pendapat Gembong yang sarat kepentingan demi tujuan politik tertentu. "Padahal, mitranya (pemprov, red) sedang bekerja keras menyelamatkan nyawa masyarakat Jakarta."

Bestari lantas menganjurkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta tersebut memperdalam pengetahuannya terlebih dahulu sebelum mengomentari sesuatu. "Kalau tidak," ucapnya, "yang terjadi seperti sekarang; dia 'menepuk air di dulang, terpecik muka sendiri.'"

Eks Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta ini juga menilai, dewan sebagai mitra eksekutif semestinya menawarkan solusi konkret atas permasalahan yang terjadi. "Jangan sekadar kritik tapi tanpa substansi. Nanti justru ditertawakan publik," katanya.

"Ya, Gembong sebaiknya juga lebih banyak belajar lagi soal berkomunikasi politik agar pendapat-pendapatnya rasional dan bernas," tuntas Bestari.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid