sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKB klaim tak bersungguh-sungguh tinggalkan Gerindra

Cak Imin sempat mengancam meninggalkan koalisi yang dibentuk bersama Gerindra seiring munculnya wacan duet Prabowo-Ganjar.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 24 Nov 2022 15:21 WIB
PKB klaim tak bersungguh-sungguh tinggalkan Gerindra

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengklaim tidak bersungguh-sungguh meninggalkan Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang dibentuk bersama Partai Gerindra. Pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin diklaim hanya spontanitas menyusul adanya isu duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.

"Cak Imin juga kaget ada isu begitu. Itu, kan, reaksi, respons Cak Imin. Gimana kalau ada itu?Tentu itu (pecah) tidak dikehendaki oleh kita," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Saiful Huda, di Komplek Parlemen, Jakarta, pada Kamis (24/11).

Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebelumnya diisukan akan berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pangkalnya, keduanya kerap dipuji Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Cak Imin lantas mengeluarkan ancaman untuk meninggalkan Gerindra dan mendekati partai politik (parpol) lain sebagai mitra koalisi. Namun, dirinya tidak menjelaskan lebih jauh kepada siapa penjajakan bakal dilakukan.

Menurut Huda, munculnya isu Ganjar sebagai calon wakil presiden (cawapres) sudah dikomunikasikan dengan Prabowo. Hasilnya, Gerindra dan PKB disebut tetap berkomitmen menjaga kesepakatan deklarasi.

"Sudah [komunikasi dengan Prabowo] dan kita sama sama jaga supaya skema butir piagam kerja sama bisa terjaga," ucapnya.

PKB dan Gerindra resmi berkoalisi pada Pilpres 2024 sejak Agustus 2022. Kesepakatan ini ditindaklanjuti dengan penerbitan piagam, yang mengatur berbagai hal terkait. Salah satunya adalah penetuan calon presiden (capres)-cawapres ditentukan Prabowo bersama Cak Imin.

Lebih jauh, Huda menerangkan, hingga kini belum ada kesepakatan antara Prabowo dengan Cak Imin tentang capres-cawapres yang akan diusung. Di sisi lain, masing-masing partai merekomendasikan ketua umumnya sebagai capres. 

Sponsored

"kita masih ingin memastikan dinamika penuntasan capres-cawapresnya selesai. Ini, kan, yang terus diulang oleh Cak Imin, bahwa kedua-duanya punya mandat sebagai capres [sehingga] harus ada yang mengalah siapa yang menjadi cawapres. Itu yang terus digodok dan dipersiapkan untuk sekarang," tuturnya.

Huda melanjutkan, PKB dan Gerindra tidak menargetkan kapan rumusan capres-cawapres yang bakal diusung selesai dibahas dan kapan dideklarasikan. Pangkalnya, keputusan itu tergantung hasil pertemuan Prabowo dan Cak Imin serta dinamika politik di luar koalisi.

"Kita belum sama-sama membikin deadline. Mungkin setelah melihat dinamika eksternalnya, kelihatannya memang perlu membuat itu," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid