Penuh tantangan, kebijakan penurunan perokok anak kian terseok
Kebijakan pengendalian tembakau khususnya pada anak-anak terganjal beragam tantangan.

Manfaat berhenti merokok
Dalam 20 menit pertama berhenti merokok, tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi pada seseorang akan membaik.

Sulitnya bebas dari kebiasaan merokok
Walau sudah ada layanan upaya berhenti merokok (UBM), tetapi keberadaannya masih kurang populer.

Yayasan Lentera Anak dorong pelarangan jual rokok ketengan
Selain pelarangan penjualan rokok eceran, poin lainnya yang juga diusulkan dalam revisi PP 109/2012 adalah larangan iklan rokok.

Hasil survei: Pengeluaran rokok anak bisa sampai Rp30.000 per hari
Di film dan layanan streaming masih banyak menayangkan adegan perokok atau anak merokok.

Mantan Menkes mengaku heran dengan mangkraknya revisi PP 109/2012
Padahal, kini Indonesia berhadapan dengan dua epidemi (kejadian penyebaran penyakit dengan cepat di negara tertentu)

Pemerintah dinilai gagal lindungi anak dari bahaya rokok
Ironis, sudah banyak ditemukan baby smoker. PP 109/2012 pada pelaksanaannya tidak bisa mengurangi prevalensi perokok anak.

Cukai rokok melambung, pengusaha siap-siap PHK karyawan
Kenaikan cukai rokok hingga 23% membuat pengusaha bersiap-siap untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

Pemblokiran iklan rokok dinilai rugikan petani tembakau dan media
Kemenkominfo telah memberlakukan pemblokiran atas 114 tautan iklan rokok pada media sosial Instagram, Facebook, dan Youtube.
