sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Epidemiolog pastikan pandemi Covid-19 belum capai puncak

Indonesia catatkan rekor harian tertinggi kasus positif Covid-19 pada 9 Juli dengan 2.675 orang.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 10 Jul 2020 13:45 WIB
Epidemiolog pastikan pandemi Covid-19 belum capai puncak

Indonesia mencatatkan rekor harian tertinggi kasus positif coronavirus baru (Covid-19) pada Kamis (9/7) dengan 2.675 orang. Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riano, memastikan itu bukan puncak pandemi.

"Bukan puncak pandemi (karena penularan) tidak terlacak. Ini masih akan naik," ujarnya saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Jumat (10/7).

Menurutnya, persebaran SARS-CoV-2 di Indonesia masih bakal terus terjadi. Skenario terburuknya, kasus positif Covid-19 masih akan terus mengalami kenaikan lantaran pemerintah belum terlihat serius menanganinya.

Dicontohkannya dengan kegagalan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), opsi karantina kesehatan yang diambil pemerintah, tak berhasil memutus mata rantai penularan Covid-19. Apalagi, negara belum menjamin pelayanan kesehatan dasar di tengah pandemi.

"Orang (mau) berobat takut (terpapar Covid-19) dan petugas kesehatan (banyak yang) dialihkan untuk penanganan Covid-19," jelasnya.

Karenanya, Pandu meminta pemerintah mengoptimalkan seluruh infrastruktur kesehatan, menambah jumlah tenaga medis, dan dana operasionalnya. Kemudian, masyarakat disiplin mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Dengan tambahan 2.657 kasus, sebanyak 70.736 orang di Indonesia positif terpapar Covid-19 hingga 9 Juli 2020, pukul 12.00 WIB. Penambahan terbanyak, 962 kasus, terjadi di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Disusul Jawa Timur (517 kasus); DKI Jakarta (284 kasus); Sulawesi Selatan (130 kasus); Sulawesi Utara (126 kasus); Jawa Tengah (120 kasus); Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara (masing-masing 108 kasus); Sumatera Selatan (56 kasus); Bali (53 kasus); Maluku Utara (40 kasus); Nusa Tenggara Barat (29 kasus); Papua (27 kasus); Kalimantan Tengah (23 kasus); Banten (11 kasus); Bangka Belitung, Maluku dan Kalimantan Utara (masing-masing delapan kasus); Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Sulawesi Tenggara (masing-masing enam kasus); Sumatera Barat (lima kasus); Bengkulu (empat kasus); Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau (masing-masing tiga kasus); Riau (dua kasus); serta Aceh, Jambi, Sulawesi Barat, dan Lampung (masing-masing satu kasus).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid