sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ambisi Ganjar-Mahfud dorong pertumbuhan ekonomi hingga 7%

Target ekonomi Ganjar-Mahfud dinilai ambisius namun bukan tidak mungkin dicapai.

Qonita Azzahra
Qonita Azzahra Selasa, 05 Des 2023 06:54 WIB
Ambisi Ganjar-Mahfud dorong pertumbuhan ekonomi hingga 7%

Masa kampanye Pemilu 2024 resmi dimulai sejak 28 November kemarin. Dengan ini, ketiga pasang calon (paslon) presiden dan wakil presiden semakin keras menyuarakan janji-janji politik mereka. Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD misalnya, dari sisi ekonomi, keduanya berjanji untuk membuka 17 juta lapangan kerja baru jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden nantinya. Janji ini bakal diwujudkan dengan memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran, hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal. 

Untuk meningkatkan ekonomi akar rumput, paslon nomor urut 3 ini bermaksud membawa usaha ultra mikro dan UMKM (Usaha Mikro, Menengah dan Kecil) naik kelas. Tujuan ini, nantinya akan diimbangi dengan memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35% untuk koperasi, UMKM dan perusahaan rintisan. Pada saat yang sama, pemerintah akan memberikan pelatihan serta fasilitasi akses pasar. 

Dari sisi industri besar, Ganjar-Mahfud bermaksud mendorong industrialisasi dengan menggenjot hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian serta perikanan dan kelautan. Meski begitu, fokus utama hilirisasi adalah pada sektor sumber daya alam dan mineral, atas pertimbangan karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif untuk menciptakan keunggulan kompetitif dengan menggunakan pilihan teknologi yang berkelanjutan dan cakupan pasar luas. 

“(Hilirisasi) dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan fondasi industri hulu dan kebijakan TKDN (tingkat komponen dalam negeri),” tulis dokumen Visi Misi Ganjar Pranowo & Mahfud MD, dikutip Alinea.id, Senin (4/12). 

Selain itu, pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Partai Hanura ini juga berjanji menjadikan pelaku ekonomi kreatif sebagai jago kandang dan jago tandang, melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.

Pada saat yang sama, Ganjar dan Mahfud juga ingin menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama pariwisata dunia. Caranya, dengan melipatgandakan destinasi pariwisata super prioritas dan memperluas promosi destinasi wisata khas Indonesia untuk mencapai target jumlah wisatawan mancanegara sebesar 30 juta pada tahun 2029.

Wisata di pulau Bali. Pixabay.com.

Untuk mewujudkan Indonesia unggul, keduanya juga berjanji melanjutkan pemerataan dan meningkatkan nilai tambah dari infrastruktur yang telah terbangun, dengan menggerakkan ekonomi rakyat di seluruh simpul konektivitas di Indonesia. Kemudian, mengintegrasikan peta jalan industri dan logistik, mengharmonisasikan pelaksanaan sistem logistik nasional hingga ke tingkat desa, serta optimalisasi Sea Lines of Communication (SLoc) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai jalur perdagangan internasional.

Sponsored

Dengan segala upaya ini, Ganjar-Mahfud menargetkan rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 7%. Sedangkan pertumbuhan industri manufaktur ditargetkan tumbuh di kisaran 7,5-8%, dengan optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mempercepat industrialisasi dan investasi. 

“Strategi untuk keluar dari middle income trap secara inklusif, dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru,” tulis dokumen visi misi Ganjar-Mahfud. 

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi ini, Ganjar dan Mahfud berencana membuat kemampuan fiskal Indonesia tangguh. Dengan anggaran negara yang memadai, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien. 
“Dengan optimalisasi sumber pendapatan, reformasi kelembagaan, dan efektivitas belanja negara,” tulis dokumen visi misi Ganjar-Mahfud. 

Sumber pertumbuhan baru

Sementara itu, menurut Pengamat Ekonomi Ronny P. Sasmita, target yang dipasang Ganjar dan Mahfud baik soal pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan tenaga kerja cukup ambisius. Meski begitu, bukan tidak mungkin bagi calon presiden dan wakil presiden itu untuk mencapai target ini. 

“Tapi sangat menantang. Target pertumbuhan ekonomi dan penciptaan tenaga sangat berkaitan erat. Jika angka (pertumbuhan ekonomi) 7% sulit tercapai, angka 17 juta lapangan kerja baru juga akan sulit diwujudkan,” katanya, saat dihubungi Alinea.id, Jumat (1/12). 

 

Sebaliknya, saat target pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% setiap tahunnya dapat dicapai, akan lebih mudah bagi Ganjar dan Mahfud untuk membuka 17 juta lapangan kerja baru. Namun, ada satu catatan yang penting diingat paslon ini, yakni untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 

“Artinya pertumbuhan ekonomi dari sektor riil harus lebih besar daripada sektor finansial,” imbuh Direktur Eksekutif Indonesia Strategic and Economic Action Institution itu. 

Untuk mencapai pertumbuhan di sektor riil, Ganjar dan Mahfud harus mampu meningkatkan kinerja serta investasi di sektor ini. Kata Ronny, beberapa sektor riil yang masih sangat berpotensi untuk digenjot adalah sektor manufaktur, hilirisasi industri dan pertanian. Pada saat bersamaan, peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia) dan mendorong inovasi juga perlu dilakukan. 

Dari sisi makro, Ganjar-Mahfud diharuskan untuk menjaga daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga tidak menurun. Selanjutnya, belanja negara juga wajib dikelola agar lebih efektif dan produktif.  “Dengan kata lain presiden baru nanti harus menemukan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru,” tegas Ronny. 

Sulitnya Ganjar dan Mahfud untuk mencapai target ambisius ini juga diungkapkan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad. Menurutnya, target pertumbuhan ekonomi paling realistis ada di kisaran 6%, mengingat masih besarnya tantangan eksternal dan internal yang harus dihadapi Indonesia. 

Namun, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 6% Tauhid menyarankan agar presiden dan wakil presiden yang bakal menjabat di tahun 2024 nanti dapat memprioritaskan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, seperti industri. Kini, reindustrialisasi menjadi sebuah keniscayaan, karena sektor ini sudah lama tumbuh stagnan. 

“Sekarang pertumbuhan sektor industri memang surplus, tapi nilainya menurun drastis dibandingkan tahun lalu. Makanya, kita harus mengembalikan kinerja sektor industri kita, agar sumbangannya ke pertumbuhan ekonomi bisa lebih besar,” ujar Tauhid, saat dihubungi Alinea.id, Senin (4/12). 

Selain sektor industri, kinerja dan investasi dari sektor manufaktur dan pertanian juga harus dibangkitkan. Hal ini menjadi keniscayaan bagi Ganjar dan Mahfud yang memiliki target penciptaan tenaga kerja untuk 17 juta orang. 
“Karena termasuk sektor padat karya, sektor industri, manufaktur dan pertanian perlu didorong agar bisa menyediakan lapangan kerja yang lebih baik lagi. Karena kalau lapangan kerja baru sudah terbuka dan kinerja sudah baik, investasi ke sektor ini juga akan lebih mudah masuk,” lanjut Tauhid. 

Sedangkan dari sisi makro ekonomi, penting bagi pemerintahan mendatang untuk menjaga agar inflasi tetap berada di bawah 3%. Sebab, inflasi yang membengkak bisa membuat daya beli masyarakat tergerus, seiring dengan kenaikan harga komoditas-komoditas penting. 

“Dari sisi UMKM, pemerintah bisa memandatkan kepada perbankan untuk menurunkan suku bunga pinjaman dan memperluas akses KUR (kredit usaha rakyat) bagi pelaku UMKM. Dengan tumbuhnya UMKM, investasi ke UMKM yang termasuk sektor dengan banyak pekerja ini juga bisa naik,” tandas Tauhid. 

 

Berita Lainnya
×
tekid