sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Asparnas usul agar hotel dijadikan sentra vaksinasi

Hotel-hotel di Indonesia memiliki ballroom atau ruang terbuka yang bisa dipakai untuk tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. 

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Selasa, 29 Jun 2021 16:33 WIB
Asparnas usul agar hotel dijadikan sentra vaksinasi

Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Ngadiman mengusulkan, agar pemerintah menggandeng hotel-hotel untuk jadi sentra vaksinasi, supaya target vaksin 70 juta penduduk di akhir Juli 2021 dapat dikejar.

Dia menjelaskan, hotel-hotel di Indonesia memiliki ballroom atau ruang terbuka yang bisa dipakai untuk tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. 

"Jadikan hotel sentra vaksin. Karena saat ini kuncinya cuma percepat vaksin. Dengan ini kita akan pulih dari efisiensi yang sekarang berlangsung. Kita hanya bisa bertahan," katanya dalam webinar, Selasa (29/6).

Ngadiman pun mengusulkan, agar pemerintah menyediakan stok vaksin di hotel-hotel di dalam negeri, dengan begitu penghuni hotel maupun warga sekitar yang ingin divaksin dapat diberikan. Sehingga percepatan dapat dilakukan.

"Jadi orang wisata sekaligus vaksin. Tetapi vaksinnya harus dapat dulu supaya bisa diberi gratis ke tamu dan semua pihak yang datang," ujarnya.

Dia pun menuturkan, di kondisi di mana ketidakpastian meningkat akibat Covid-19, vaksinasi menjadi jalan satu-satunya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas.

Dengan demikian, sektor pariwisata dapat kembali menggeliat. Pasalnya, hingga saat ini occupancy rate kamar hotel hanya tersisa sebesar 20%-30% saja, jauh menurun dibandingkan 2019 yang mencapai 60%.

Tingkat occupancy rate yang paling tinggi saat ini di dalam negeri hanya terdapat di Labuan Bajo, yaitu sebesar 40%-45%. Itu pun karena destinasi wisata tersebut sedang menjadi pusat perbincangan.

Sponsored

"Labuan Bajo rata-rata okupansi bisa sekitar 40% sampai 45%. Kenapa, karena mungkin daerahnya lagi hot. Dibicarakan dan banyak kunjungan ke sana," ucapnya.

Sementara itu, dari sisi kewarganegaraan wisatawan mancanegara mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada 2020 hanya tersisa 4 juta kunjungan, turun 74,8% dibandingkan 2019.

Sedangkan, wisatawan domestik meskipun mengalami penurunan, masih menjadi tumpuan sektor pariwisata saat ini. Wisatawan domestik tercatat mengalami penurunan sebesar 29,7% di 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, untuk menggenjot pertumbuhan wisatawan domestik, pihaknya terus mengkampanyekan untuk cinta Indonesia, cinta produk lokal, cinta makanan lokal, dan belanja produk lokal.

"Potensi sebenarnya ada di wisatawan nusantara. Ini yang kami harapkan dengan potensi penduduk yang ada. Mudah-mudahan kunjungan tetap bisa dilakukan seperti 2019. Banyak yang punya duit enggak bisa keluar negeri, pasti ke negara sendiri," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid