sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bahlil: Saya berani taruhan ekonomi global 2023 tidak akan sebaik 2022

Pertumbuhan ekonomi ini pun kata Bahlil menjadi salah satu yang berkualitas, karena ekonomi berhasil tumbuh merata di berbagai wilayah.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Kamis, 10 Nov 2022 14:54 WIB
Bahlil: Saya berani taruhan ekonomi global 2023 tidak akan sebaik 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2022 naik menjadi 5,72% secara tahunan (yoy). Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai pertumbuhan ekonomi ini telah mengarah ke sektor-sektor yang berkualitas, yaitu ekspor dan impor yang menunjang nilai tambah terhadap komoditas dalam negeri.

“Jadi kita tidak hanya berperan terhadap konsumsi, karena rata-rata konsumsi yang tadinya berkontribusi terhadap PDB sebesar 57% hingga 58%, sekarang jadi 51% hingga 52%. Sedangkan ekspor dan impor kontribusinya terus naik di triwulan III-2022, yaitu 26,23% dan 21,65%,”

Untuk sektor impor, Bahlil menyatakan ini berkaitan dengan peralatan mesin yang digunakan untuk membangun industri dan mengolah bahan baku. Maka dapat disimpulkan, pergerakan industri yang terjadi dalam negeri masih dalam kondisi undertrack atau sesuai rencana.

“Konsep hilirisasi, industrialisasi, dan bagaimana penciptaan nilai tambah ini betul-betul kita lakukan dengan baik, “ tambah Bahlil.

Pertumbuhan ekonomi ini pun kata Bahlil menjadi salah satu yang berkualitas, karena ekonomi berhasil tumbuh dengan merata di berbagai wilayah. Bahkan ia mengaku jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2022 ini jadi yang terbaik di antara negara-negara G20. Ada pun negara yang tergabung dalam G20 antara lain Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan (Korsel), Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa (UE).

Meski terbilang tumbuh baik, Bahlil tetap mewaspadai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Ini karena base line pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2021 hanya sebesar 3,51% (yoy).

“Saya sedikit berbeda pendapat dengan orang yang berpendapat bahwa ekonomi Indonesia akan baik-baik saja. Kita jangan terbuai dengan pertumbuhan 5,7%. Di kuartal IV-2022 akan mulai pada sebuah tantangan baru jika kondisi global tidak membaik,” tuturnya.

Bahlil menegaskan agar pemerintah dan masyarakat tidak boleh euforia atas pencapaian ini. Ia bahkan sangat yakin bahwa kondisi ekonomi di tahun depan tidak akan sebaik tahun ini.

Sponsored

“Gembira boleh, tapi jangan euforia. Jangan sampai menganggap ke depan tidak ada tantangan. Saya berani taruhan ekonomi global tidak akan sebaik tahun 2022,” tegas Bahlil.

Tips utama untuk menjaga kondisi ekonomi tetap baik menurut Menteri Investasi ini adalah menjaga kestabilan, baik dari segi politik, keamanan, maupun kebijakan yang berkelanjutan. Terlebih di tahun 2023, Indonesia sudah memasuki tahun politik, sehingga kestabilan sangat diperlukan untuk menjaga iklim investasi yang baik.

“Kalau kita tidak bisa menjaga kestabilan, bukan tidak mungkin kita masuk daftar negara yang mengantre untuk menjadi pasien IMF,” imbau Bahlil.

Berita Lainnya
×
tekid