Bank BRI akan sasar kredit ke pengusaha ultra mikro

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan memperluas penyaluran kredit perseroan ke segmen ultra mikro dengan ticket size kredit di bawah Rp10 juta. BRI menilai, potensi penyaluran kredit di segmen ini terbilang cukup besar dan belum tergarap dengan baik oleh lembaga pembiayaan lain.

"Segmen ini, mungkin ada yang sudah terlayani lembaga pembiayaan formal tetapi baru sekitar 20% saja," kata Direktur Utama BRI Sunarso, dalam konferensi pers BRI, Jumat (29/1).

BRI memperkirakan, ada sebanyak 57 juta pengusaha ultra mikro yang potensial sebagai target penyaluran kredit. Dari jumlah tersebut, yang baru terlayani oleh lembaga keuangan formal baru 20% saja.

Sehingga, BRI akan menyasar 80% pengusaha ultra mikro yang belum terlayani dan masih membutuhkan bantuan pembiayaan.

Secara rinci, Sunarso menjelaskan saat ini sejumlah lima juta pengusaha ultra mikro mendapatkan pembiayaan dari rentenir dengan bunga yang mahal. Kemudian sebanyak tujuh juta pengusaha ultra mikro melakukan pinjaman ke kerabat mereka.

"Kemudian 18 juta pengusaha ultra mikro tidak tahu harus pinjam ke mana. Pasarnya masih cukup besar sehingga kami sasar ke situ," ujar dia.

Menurut Sunarso, perluasan kredit ke segmen ultra mikro ini sejalan dengan strategi BRI untuk go smaller, dengan sasaran kredit yang lebih kecil tetapi dengan jumlah banyak. Lalu go faster, dengan proses pengajuan kredit secara digital sehingga lebih cepat.

"Tenornya mungkin bisa lebih pendek-pendek, karena banyak pedagang butuhnya harian," tuturnya.