sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5%

Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Kamis, 18 Nov 2021 15:54 WIB
BI mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5%

Bank Indonesia memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

“Memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 3,5%,"  ujar Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, melalui video conference, Kamis (18/11).

Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Perry melanjutkan, keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah. Maka dari itu dari pihaknya selalu memberikan dorongan agar sektor perekonomian dapat stabil sediakala meskipun sedang kondisi pandemi.

“Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan keuangan, serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut, dengan langkah-langkah mendukung upaya perbaikan ekonomi,” jelasnya.

Adapun langkah-langkah ekonomi yang diterapkan, pertama, melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Kedua, melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif. Ketiga, memperkuat kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman analisis pada kelompok bank-bank terbesar yang memiliki pangsa kredit sekitar 70% dari industri. 

Keempat, mempertahankan kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS untuk merchant kategori Usaha Mikro (UMI) sebesar 0% sampai dengan 30 Juni 2022 untuk menjaga kesinambungan akseptasi dan penggunaan QRIS dengan tetap menjaga sustainabilitas industri. 

Kelima, memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi serta melanjutkan sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS) bekerja sama dengan instansi terkait. Pada November dan Desember 2021 akan diselenggarakan promosi investasi dan perdagangan di Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Brunei, dan Singapura.

Sponsored

Selanjutnya, Bank Indonesia (BI)  terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Dia menerangkan, pemulihan ekonomi dunia sesuai prakiraan. Meskipun dibayangi gangguan rantai pasok dan keterbatasan energi. Pada triwulan III-2021 pertumbuhan ekonomi di berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang melambat akibat kenaikan kasus varian Delta Covid-19, serta gangguan rantai pasok dan energi.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di Eropa tetap tinggi didorong oleh pembukaan ekonomi yang semakin luas. Memasuki triwulan IV-2021, pemulihan ekonomi global diprakirakan terus berlangsung. Hal ini dikonfirmasi oleh berbagai indikator dini pada Oktober 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel, termasuk mulai berkurangnya keterbatasan energi di China.

Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2021 sekitar 5,7% dan tetap baik pada 2022. Kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia masih berlanjut, sehingga menopang prospek ekspor negara berkembang. Ketidakpastian pasar keuangan global.

Berita Lainnya
×
tekid