sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bisnis data internet masih jadi penopang kinerja XL Axiata

PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencatatkan laba bersih senilai Rp498,4 miliar pada kuartal III-2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 01 Nov 2019 11:10 WIB
Bisnis data internet masih jadi penopang kinerja XL Axiata

PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencatatkan laba bersih senilai Rp498,4 miliar pada kuartal III-2019. Laba bersih ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan kerugian hingga Rp144,8 miliar.

Naiknya laba bersih XL ini ditopang oleh naiknya pendapatan XL sebesar 10,82% secara tahunan (year-on-year/yoy). Tercatat, XL membukukan kenaikan pendapatan hingga Rp18,72 triliun, dibandingkan dengan tahun lalu sebesar RP16,89 triliun.

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan naiknya pendapatan XL ditopang oleh naiknya pendapatan dari segmen data.

"Pendapatan data naik 32,07%, naik dari Rp14,19 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,75 triliun yoy," kata Dian dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (1/11),.

Sementara itu, pendapatan dari segmen non-data XL mengalami penurunan hingga 28,38% menjadi Rp2,85 triliun, dari Rp3,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sama halnya dengan pendapatan sewa menara, juga mengalami penurunan hingga 5,43% menjadi Rp229,5 miliar, dari Rp242,7 miliar yoy.

Seiring dengan naiknya pendapatan emiten berkode EXCL ini, aset perseroan naik 5,82% hingga kuartal III-2019. Tercatat aset perseroan per 30 September 2019 sebesar Rp60,96 triliun, dari Rp57,61 triliun per 31 Desember 2018.

Selain itu, beban EXCL juga mengalami kenaikan sebesar 2,82% menjadi Rp16,36 triliun, dari Rp15,91 triliun secara yoy. Naiknya beban perseroan ini ditekan oleh naiknya beban infrastruktur sebesar 13,30%, menjadi Rp7,09 triliun hingga kuartal III-2019, dari Rp6,26 triliun secara yoy.

Kemudian, jumlah liabilitas XL tercatat mengalami kenaikan 7,1% menjadi Rp42,06 triliun, dari Rp39,27 triliun. Total liabilitas ini naik karena naiknya liabilitas jangka pendek perseroan sebesar 24,15% menjadi Rp19,53 triliun, dari Rp15,73 triliun yoy.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid