sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BKPM optimistis investasi Rp1.200 T tercapai

Indonesia memerlukan peningkatan realisasi investasi hingga 23% untuk mencapai pertumbuhan PDB 5,4%-6% pada 2022.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 16 Des 2021 11:40 WIB
BKPM optimistis investasi Rp1.200 T tercapai

Pemerintah memiliki target investasi sebesar Rp1.200 triliun pada 2022. Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan, optimistis target tersebut bakal tercapai.

Demi mencapai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 5,4%-6% tahun 2022, menurutnya, diperlukan peningkatan realisasi investasi sebesar 22%-33%. Ada empat alasan yang membuat BKPM optimistis target bakal tercapai.  

"Pertama, yang sudah terealisasi saat ini melalui beberapa tahap, jadi ada yang tahap konstruksi, ada yang sudah tahap komersial. Ini juga mereka melakukan akselerasi investasi dengan penambahan capex," ungkapnya dalam webinar "Arah Bisnis 2022" pada Kamis (16/12).

Kedua, sudah ada rencana investasi sebesar Rp2.000 triliun sejak 2018. Berdasarkan data selama 15 tahun terakhir, 1/3 dari Rp2.000 triliun telah terealisasi.

Ketiga, sudah ada lebih dari 100 perusahaan menikmati fasilitas fiskal hingga saat ini. Penghapusan pajak (tax holiday) dan pengurangan pajak (tax allowance), misalnya.

"Nilainya Rp900 triliun, sudah tahap realisasi investasi 30-70%. Kita bilang ke penerima fasilitas pajak, 'Negara sudah berikan anda fasilitas pengurangan pajak, mana realisasinya?'" paparnya.

Indra menambahkan, BKPM melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi bersedia membantu jika ada masalah. Langkah ini diharapkan membantu merealisasikan target menanaman modal Rp1.200 triliun.

"Keempat, ada investasi mangkrak dari November 2019 sebesar Rp708 triliun dan sudah terealisasi Rp550 triliun. Masih ada sisa, harus push," tegasnya.

Sponsored

Dirinya melanjutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan tentang investasi. Memedomani instruksi itu, BKPM bakal mengarahkan investas kepada tiga hal utama, yakni hilirisasi sumber daya alam (SDA), ekonomi hijau, dan ekonomi digital.

Berita Lainnya
×
tekid